26 ~ Sama

1K 201 328
                                    

Asal kamu tahu semua masih sama
Asal kamu tahu aku hanya pura-pura
Apa kau pikir aku tidak tersiksa
Tenang saja semua masih sama
Semua akan baik-baik saja.


~ Author

Shandy langsung dilarikan ke rumah sakit, luka yang ia alami cukup serius. Tapi di rumah sakit mereka terkejut saat melihat Ricky yang saat ini juga tengah menjadi pasien dengan keadaan luka tak kalah parah bahkan mungkin lebih parah dari Shandy. Tapi mereka tidak begitu peduli dengan Ricky yang penting saat ini Shandy mendapat pertolongan dari dokter.

Seseorang mengehentikan langkah dokter yang hendak ke ruangannya, karena dokter itu memang bukan bertempat di IGD, dia adalah dokter VIP yang hanya menangani pasien khusus. Ya dia adalah Ridwan dokter sekaligus pemilik rumah sakit yang saat ini didatangi oleh Shandy dan yang lain.

" Tolong kak Shandy... Sembuhin dia bang " mohon pria dengan kulit putih itu

" Fenly... Gue mau aja tapi... "

" Gue mohon bang... Gue emang kecewa sama dia tapi bukan berarti gue benci kak Shandy... Dia kakak gue, gue mohon selamatin kak Shan "

Ridwan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hingga akhirnya ia setuju dan kini mendatangi Shandy dan beberapa medis yang tengah menolong Shandy, Fenly hanya menatap keadaan Shandy dari jauh, ia terus berdoa untuk keselamatan Shandy.

Mungkin Shandy tidak sadar, setelah Shandy pergi dari rumah Fenly, Fenly mengikuti Shandy kemanapun dia pergi, ada rasa ingin membantu saat ia melihat Shandy dikeroyok tapi ia urungkan, ia juga ingin membantu Shandy saat ia tidak sadar dirumah tapi Ego Fenly jauh lebih tinggi hingga ia memilih untuk diam tanpa melakukan apapun.

Fenly mendengar bahwa keadaan Shandy cukup buruk karena Shandy gelisah sehingga membuat medis sulit memasang selang infus pada lengan Shandy, setiap akan dipasang Shandy berhasil melepas jarum infus tadi.

" Ya Tuhan Shandy... Lo kalau sakit bikin repot ya " keluh Farhan

" Terus itu gimana ? Kasian bang Shan gelisah gitu... Kesakitan kali ya " kata Fajri

Fenly yang mendengar itu hanya bisa meneteskan air matanya, ia ingin menjaga Shandy. Ia tidak ingin Shandy terluka dan dia ingin Shandy lekas sembuh.

" Datengin dia Fen ! Kita ngga bisa tolong Shandy kalau keadaan dia kaya gitu, dia butuh Lo " kata Ridwan yang kini sudah ada disamping Fenly

" Tapi bang... "

" Kita bisa aja Iket Shandy, tapi gue ngga mau nyakitin dia... Fen kalau Lo sayang sama dia ngga gini ! Gue ngga suka cara dia perlakuin Lo tapi gue juga harus selamatin pasien gue... Bantu kita ya "

Fenly menghembuskan nafas berat kemudian mengangguk. Ia berjalan mendekati ruang IGD dari pintu kaca ia bisa melihat Gilang, Farhan dan Fajri yang mencoba untuk membuat Shandy tenang tapi tidak berhasil. Fenly mengatur nafasnya lagi dan kini masuk ke ruang IGD.

Kedatangan Fenly membuat Farhan dan yang lain terkejut, Fenly mengunci tatapannya pada Shandy yang terus berguling ke kanan dan ke kiri dengan gelisah. Ia tahu saat ini pasti Shandy kesakitan, perlahan Fenly mendekati Shandy dan memeluk tubuh kakaknya itu, sesekali Fenly mengusap bahu Shandy.

" Kak... Tenang ya ! Ngga boleh kaya gini... Fenly ada di sini kak, tenang ya... Fen akan. Selalu sama kakak... Maaf ya tadi Fen jahat ke kak Shandy... Jangan kaya gini kak " kata Fenly lembut

Semua hal yang Fenly lakukan membuat Shandy lebih tenang dan kini medis dengan mudah memasang infus pada Shandy dan mengobati luka pada Shandy. Apa tadi Fenly keterlaluan pada Shandy ? Setelah beberapa saat ditangani Shandy akhirnya dipindahkan ke ruang perawatan.

TANDA TANYA || UN1TYWhere stories live. Discover now