01

1.8K 223 206
                                    

Pada akhirnya, waktu akan memberikanmu sebuah hadiah berupa kenangan.

-tiramissyoulatte.

"Kira-kira Rawindra bakal nyerang kita lagi nggak, setelah mereka kalah tujuh kali dari kita?" tanya Ebi

"We never know, kita perketat aja penjagaan markas," balas Sagara.

"Ra, laper, nih. Cari makan yuk!" ajak Theo – salah satu inti Aefar –.

"Manggil gue apa tadi?" tanya Sagara melirik Theo dari bahu.

"Ya-makan Ra, eh Gar, maksud gue." ulang Theo cengengesan.

"Makan mulu pikiran lo." sarkas Ebi

Laki-laki dengan postur tubuh tinggi itu berdiri dari duduknya, tanganya ia taruh di pinggang sebelum berkata, "Gapapa dong Bi, biar aku gendut. Kalau aku gendut mamaku pasti bangga."

"Najis, jijik banget. Ngapain si lo ngomongnya kek gitu?"  sembur Ebi

"Suka-suka Theo dong Ebi," ucapnya sok imut.

"Gak sehat gue rasa," gumam Hans –– Inti Aefar ––

Ebi bergidik, "Idih najis Amit-amit tujuh turunan, delapan belokan, sembilan tanjakan, sepuluh perempatan, sebelas pertiga-"

"Bisa diem gak lo berdua? berisik banget." dumel Arhan  –– salah satu inti Aefar. Posisinya adalah wakil kedua Aefar setelah Aksel. ––

"Anjay, bisa ngomong juga lo, Han?" kagum Theo memberikan tepuk tangan kepada temannya yang jarang sekali mengeluarkan suara.

"Bacot," jawab Arhan singkat, padat, dan jelas.

"Udah-udah, ribut mulu lo semua kayak bocah aja." Sagara yang sedari tadi diam kini mengeluarkan suaranya.

"Yaudah, ayo cari makan! gue juga laper," sambungnya seraya merogah jaket kebangganya.

"Gaskeunn ngenggg," ucap Hans girang.

"Dih," ucap Theo. Ia memicingkan matanya,

"Kenapa jadi lo yang girang banget?"

"Lah emang kenapa? masalah buat lo?"

~•~•~•

Enam remaja datang beriringan dengan motor nya masing-masing. Satu persatu dari mereka memarkirkan motornya pada halaman cafe tariant .

"Bel," panggil Retta

Bella mengakat alisnya dengan tangan yang sedang memegang gelas berisi kopi.

Gadis berbaju hitam tersebut menaruh gelasnya di atas meja, "Kenapa?"

"Itu," ucap Retta. Jari telunjuknya ia arahkan kepada segerombolan remaja yang baru saja memarkirkan motornya.

Bella menoleh pada arah yang ditunjuk oleh Retta dengan tatapan datarnya.

"Lo nggak berekspersi  apa gitu, Bel?" tanya Retta

SAGARA (END)Where stories live. Discover now