44

169 112 296
                                    

Arunika pagi telah memancarkan sinarnya dari herizon sebelah timur. Putaran bumi dan waktu akan tetap berada pada garisnya, tidak akan pernah bisa mengembalikan apa yang telah terjadi di hari yang lalu.

Bella membuka matanya, dirinya harus kembali menerima kenyataan yang paling menyakitkan seumur hidupnya.

Bella menyeka rambut yang hendak menutupi wajahnya, ia membuang napasnya berat, "Biasanya pagi-pagi gini gue di bangunin sama Ayah, tapi sekarang...,"

Bella melirik jam weker yang terletak pada nakas di samping tempat tidurnya. Pukul 05.30WIB.

Bella terdiam sejenak diatas tempat tidurnya sebelum bergegas melakukan ritual paginya.

~°~°

"Bunda, Gara udah ganteng belum?" tanya Sagara kepada Alana.

Alana menyipitkan matanya heran, tak menjawab pertanyaan Sagara.

"Bunda, Hello." ucap Sagara melambaikan tanganya di hadapan wajah alana.

"Iya, kenapa sayang?" tanya Alana

Sagara membuang napasnya sedikit kesal "Bunda nggak denger tadi Gara ngomong apa?"

Alana mengerjapkan matanya "D-denger kokk," jawab Alana.

"Apa coba?" tanya Sagara

"Kegantengan dan ketampanan kamu udah gak bisa di raguin lagi."

"Mantap pokoknya." ujar Alana memberikan dua jempolnya untuk Sagara.

Sagara membuat senyumnya selebar mungkin, "Yaudah deh kalau gitu Gara pamit ya, Bun."

"Loh gak mau sarapan dulu?"

"Ahh gampang Bun, nanti Gara sarapan di sekolah aja," ucap Sagara

"Sekarang Gara mau jemput calon mantu Bunda hehehe"

Alana membolakan matanya kaget "Apa coba ulangi?"

"Aduh Bunda Gara udah telat nih, Gara pamit Assalamualaikum Bundaku sayangg tercintaa terkasih sepajang masa." cerocos Sagara mengambil paksa tangan Alana kemudian menciumnya dan bergegas pergi meninggalkan Alana sendiri.

"SAGARA JAWAB DULU DONG PERTANYAAN BUNDA," teriak Alana

"NANTI GARA JAWAB BUN, KALAU INGET." balas Sagara

Alana menggelengkan kepalanya, "Mau heran tapi Sagara, padahal aku kan mau di kenalin sama pacarnya dia," gumam Alana kemudian meyuapkan roti ke dalam mulutnya.

~°~°

"Selamat pagi non Bella, sarapan dulu non, bibi udah bikinin Sarapan buat Non Bella," ucap Bi Tarni ---pembantu di rumah Bella---

Bella tersenyum singkat "Makasih ya Bi, aku makan dulu ya," balas Bella

"Aahh iya, silahkan Non, Bibi pamit kebelakang lagi"

Bella berjalan hampa menuju meja makan, meja makan adalah saksi bisu betapa bahagianya Bella dulu, walaupun hanya hidup berdua dengan Hansen, namun kini ia sendiri, Benar-benar sendiri.

SAGARA (END)Where stories live. Discover now