40

151 104 7
                                    

Bella memandang sendu kertas di depannya. Kemudian ia mengambil dan membaca satu persatu nama penumpang. Sangat berharap tidak akan ada nama ayahnya.

Air matanya luruh saat ia melihat satu nama yang sangat ia kenali. Pandanganya mendadak kosong, air mata terus mengalir deras membasahi pipinya.

"Ayah...." lirih Bella menyandarkan kepalanya kepada Bahu Sagara.

Ebi mengambil alih kertas yang berada di tangan Bella, benar saja, ternyata ada nama Hansen disana.

Sagara membiarkan Bella menumpahkan air matanya, tanganya ia gerakan untuk mengelus kepala Bella.

"Bel, sedih itu gapapa, tapi jangan berlarut-larut ya, nangis aja kalau itu bisa bikin lo lega, lo boleh nangis sepuasnya." ucap Sagara

"Bel udah ya, sekarang kita pulang dulu." ajak Ebi

Bella menggeleng lemas, "Gue mau ke lokasi jatohnya pesawat itu, lo mau kan anter gue." ucap Bella

Ebi dan Sagara saling menoleh, Sagara mengangguk kepada Ebi. "Iya, sekarang kita kesana ya." ucap Ebi

Dalam perjalanan menuju lokasi Bella hanya diam, air matanya terus mengalir. Membuat Sagara dan Ebi bingung harus melakukan apa.

Kriiinggggg

Ponsel Ebi berdering, tertara nama ibu negara dalam layar ponselnya.

Lia yang sudah mengetahui kabar ini langsung bergegas menuju rumah Bella, namun disana hanya ada Teman-temannya saja.

"Halo Ebi, gimana om kamu, beneran ada di pesawat itu? jawab Ebi!"

Ebi melirik Bella yang sedang menatap kosong jalanan didepanya. "Iya Bu, ada."

"Astagfirullahhaladzim, Bella, gimana keadaan Bella, dia sama kamu kan?"

"Iya ibu, Bella sama Aku, sekarang kita mau ke TKP,"

~°~°

Sesampainya di TKP sudah banyak tim sar, polisi, juga TNI. dan keluarga korban tentu saja.

Rasanya tubuh Bella seperti tidak memiliki tulang, sangat lemas, namun Bella berusaha menguatkan dirinya untuk sanga ayah, ia masih sangat berharap sang ayah tidak ada di peswat yang jatuh.

Ia berharap Hansen telat saat Boarding. Atau alasan apapun yang menyebabkan Hansen tidak berada di dalam pesawat itu.

"Ya Allah, apa Bella harus kehilangan untuk yang kesekian kalinya? Ya Allah Bella mohon jangan lakukan itu."

"Bella sayang banget sama Ayah, Bella Rapuh tanpa Ayah, Bella takut...." lirih Bella parau, yang masih bisa di dengar oleh Sagara dan Ebi.

"Bel, lo yakin?" tanya Ebi

Bella menangguk kecil "Iya," jawab Bella tanpa Ragu

Mereka menghampiri TNI yang berdiri tak jauh dari tempat mereka.

Terlihat sudah ada beberapa jenazah yang baru saja di evakuasi.

"Perimsi pak," sapa Sagara

"Iya, ada apa?"

Sagara dan Ebi saling menoleh, "Saya mau tanya pak, apa ada korban yang selamat?" tanya Sagara

SAGARA (END)Where stories live. Discover now