45

153 104 113
                                    

Udah-udah mending kita ke kantin aja, nanti sekalian gue ambilin obat di UKS ya, Bel." ucap Ziya

"Iya, makasih." balas Bella

Inti Aefar juga teman-teman Bella pergi meninggalkan Bella bersama Sagara di kelas. Bella menoleh sejenak kepada Sagara sebelum kembali menidurkan kepalanya di atas meja.

Sagara menatap Bella yang tengah tertidur di meja belajarnya, entah mengapa menatap Bella lama-lama adalah candu untuk Sagara.

Sagara berdiri dari duduknya, kemudian berjalan menuju bangkunya, merogah jaket yang ia taruh di penyanggah kursi. Setelah itu ia kembali kepada Bella, dan menyematkan jaket miliknya untuk Bella.

Bella yang tengah tertidur terusik dengan pergerakan Sagara, ia terkejut saat ada jaket yang tersemat pada tubuhnya.

"Punya lo?." tanya Bella

Sagara menangguk "iya, kalau gitu karena sekarang lo lagi bangun, lo pake dulu ya jaketnya biar ga kedinginan," ucap Sagara

Karena memang Bella sangat merasa kedinginan, ia menarik jaket tersebut kemudian memakainya.

"Bela," panggil Sagara halus

Bella mengankat alisnya, dan berdeham singkat sebagai jawaban untuk Sagara.

Sagara meniup telapak tagangnya lalu ia menggosokan keduanya, setelah itu ia mengambil tangan Bella, memberikan gengaman hangat untuknya.

Bella tertegun, mengapa sekarang sikap Sagara berbalik 360° dari yang dulu? Bella terus menatap Sagara yang masih setia menggenggam tangan Bella untuk memberikan sedikit kehangatan.

"EKHEMM dunia seakan milik berdua," ucap Ebi

Bella dan Sagara tersadar, dengan cepat Bella melepas tanganya dari gengaman Sagara. Terlihat Aksel, Ebi, Hans, Arhan, dan Theo juga Ziya, Retta, Uzma dan Riana berdiri di dekat mereka.

"Dari kapan lo semua di situ?" tanya Sagara

"Dari abad lalu," balas Theo

"Aduh aduh kiyiwoo banget deh, cepet di resmiin dong." ujar Retta

"Bener tuh daripada nanti frienzone mending langsung tembak aja, bos." bisik Aksel

"Ziya, punya gue mana?" ucap Bella berniat untuk mengalihkan topik.

"Eheh kenal tuh gue sama jaket yang lo pake, Bel," ucap Hans

Bella melirik kikuk jaket yang sedang ia kenakan "Ya iyalah, itukan jaket kebanggan lo semua, bener gak?" ucap Ziya mengangkat alisnya.

"Yongkrayy," balas Hans hendak menrangkul Ziya dari samping.

Ziya sedikit menggeser tubuhnya agar tidak tersentuh oleh buaya cap rawa seperti Hans, Deham seseorang berhasil membuat nyali Hans menciut dan bersembunyi di belakang Arhan.

"Ngapain si lo?" sarkas Arhan

Si paling irit ngomong ini, kalau udah ngomong kadang nyakitin sampe ulu hati, jadi meningan suruh diem aja deh daripada angkat biacara, terkecuali kalau mau ada tempur antara Aefar dan musuhnya.

"Buset dah, santai kali Han," ucap Hans kembali ke posisi awal.

"Udah-udah mending makan, keburu Bel." Riana mengakhiri ocehan para teman-temannya.


~°~°

"Bella," panggil Sagara sembari berlalri kecil ke arah Bella dan Riana.

Bella dan Riana menghentikan langkahnya "Kenapa?" tanya Bella

"Balik bareng gue, ya."

SAGARA (END)Where stories live. Discover now