SAGARA (END)

25

"Bella," panggil Bu Ningsih

Bella menghampiri Sang Guru, "Iya Bu, ada apa?" tanya Bella.

"Minta tolong isiin air dua ember ini, ya?"

"Dua ember Bu, air nya?" tanya Bella

"Tapi, kan, saya sendirian bu."

"Ya terserah kamu, kamu cari temen aja buat bawa satu ember nya, biar gampang."

"Saya aja, Bu." Sagara tiba-tiba datang menawarkan dirinya.

"Nah boleh, sama Gara ya Bel. Kalo gitu ibu duluan."

"Ngapain lo?" tanya Bella

"Bantuin lo," jawab Sagara

"Gak usah, gue sendiri aja." tolak Bella meninggalkan Sagara.

Sagara menyusul Bella dari belakang. "Lo ngapain ngikutin gue?"

"Gue kan di suruh Bu Ningsih bantuin lo ambil air"

"LAH, MANA ADA DI SURUH, Lo yang mau sendiri." ujar Bella

"Lah ya udah gak usah negas gitu dong, itu mulut bukan motor," ujar Sagara mengusap wajah Bella.

"Udah sini," lanjut Sagara hendak mengambil Ember yang sedang dipegang Bella namun tak berhasil, karena Bella lebih dulu menghindar.

"Gak usah gue aja," kekeh Bella

"Gue, gak suka penolakan!" bisik Sagara penuh penekanan.

"Gue, juga gak suka penolakan!" balas Bella meninggalkan Sagara.

"Bella," panggil Sagara

"Bener-bener ya tu cewe, bikin gue penasaran aja lama-lama," gumam Sagara kemudian menyusul Bella.

"Bella," panggil Sagara

"APA!"

"Sini embernya." Sagara mengambil paksa Ember di tangan Bella.

"Ckkk"

Setelah mendapatkan Ember dari tangan Bella, Sagara berjalan mendahuli Bella. "Lah ayo, kok malah diem di situ?" tanya Sagara saat menyadari Bella tidak mengikutinya.

Bukannya berjalan atau menjawab ucapan Sagara, Bella lebih memilih diam di tempat.

"Ah lama lo, ayoo cepet." ujar Sagara meraih tangan Bella dan menggandengnya.

Bella tak bisa berkutik, saat keduanya menyadari apa yang sedang mereka lakukan, Sagara dan Bella bersamaan melepaskan tangan satu sama lain.

"Ngapain sih lo narik-narik tangan gue?"

"Suka kan lo sama gue?" kelkar Bella

"Kepedean lo." sarkas Sagara

"Ya kali aja gitu kan, secara lo kan baru putus sama jeslyn"