Happy Reading All(。'▽'。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯04. Dia Siapa?
Bel istirahat berbunyi, para siswa di sana segera berhamburan keluar kelas begitupun juga dengan Asti dan Mita. Keduanya segera pergi ke kantin dan memesan makanan. Di perjalanan menuju kantin, Asti melihat Cellyn yang terus memegang lengan Reka, dan Reka pun menepis tangan Cellyn. Asti pun tidak menghiraukannya.
Lalu tanpa disadari, Reka tiba-tiba berada di belakangnya. “Pagi, babe.”
“Dih lu siapa?” tanya Asti menyelidik halus.
“Bagaskara Reka Pratama, anak terganteng di Universitas Cakrawala.” jawab Reka dengan percaya diri.
“Pede banget.” ketus Asti seraya memutarkan bola matanya.
Reka merangkul Asti. “Babe, ntar gue kan tanding basket nih, lo dateng dan lihat gue ya,” pintanya.
“Harus?!” seru Asti.
“Tidak ada penolakan, pokonya harus datang ya. Sampai jumpa di lapangan basket.” Reka mengedipkan sebelah matanya. Kemudian, beranjak meninggalkan Asti. Tindakannya tadi bahkan membuat seluruh penghuni kantin berteriak.
“Gue yang diwink nape jadi mereka yang teriak,” gumam Asti setelah melihat warga kampus jingkrak tidak jelas.
“Ihh gue di wink sama Reka, aaaa!”
“Gila sih ganteng banget jodoh gue.”
“Itu jodoh gue,”
“Suami gue!”
“Itu crush saya, mas R.”“Mereka emang begitu, banyak tau yang suka sama Reka. Orang Reka-nya juga ganteng. Siapa sih yang gak kepincut sama dia.” bisik Mita sambil membawa nampan yang berisi pesanan mereka berdua.
"Heran, selera orang di sini kenapa harus yang tengil kayak Reka ya?" balas Asti berbisik juga.
"Ya, gimana? Mungkin selera mereka yang humoris. Apalagi, Reka anaknya orang yang punya perusahaan terbesar di Jakarta. Paket lengkap tuh. Udah ganteng, humoris, kaya." jelasnya.
Gue bisa gak ya dapetin cowok spek Reka? Batin Asti.
"Tapi, bagi gue itu udah idaman sih," timpal Asti sambil terkekeh.
“Udah lo dateng aja, gue temenin.” sambungnya.
“Ya udah iya.”
♡♡♡
Pertandingan basket pun dimulai. Asti menyeret Mita karena bangku yang disediakan benar-benar penuh dan hanya tersisa satu bangku.
“Lelet banget lo, Mit!” ketus Asti.
YOU ARE READING
PINASTI AYUDIANA
Teen Fiction"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...