48. We're Done, Lyn!

30 5 53
                                    

Happy Reading All (。’▽’。)♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All (。’▽’。)♡

.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆

48. We're Done, Lyn!

"Hidup lagi capek-capeknya, malah lihat kamu sama yang lain."

- Bagaskara Reka Pratama.

♡♡♡

Mediasi. Suatu proses usaha perdamaian antara suami dan istri yang telah mengajukan gugatan cerai, di mana mediasi ini dijembatani oleh seorang hakim yang ditunjuk di Pengadilan Agama. Membahas tentang penyebab penggugat mengajukan cerai. Setidaknya, ada secercah harapan dari mediasi ini bagi Cellyn. Walaupun kecil, ia terus berharap kalau rumah tangganya dengan Reka bisa dipersatukan lagi.

Seorang wanita cantik dengan kacamata yang hinggap di wajahnya, menatap ke seluruh ruang sidang, sambil memasang raut wajah berseri.

"Selamat siang Bapak dan Ibu yang saya hormati. Pertama-tama, ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya, Adeline Paradista. Saya di sini sebagai mediator yang telah dipilih Bapak dan Ibu. Selanjutnya, kepada Bapak dan Ibu saya berikan kesempatan untuk memperkenalkan diri masing-masing."

"Perkenalkan nama saya Bagaskara Reka Pratama sebagai pemohon dalam kasus ini."

"Dan, perkenalkan saya Cellyna Maheswari sebagai termohon dalam kasus ini."

"Baiklah kalau begitu, dikarenakan Bapak dan Ibu sudah bersedia untuk mengikuti proses mediasi ini, maka mari kita langsung saja."

Proses mediasi pun berjalan. Pada saat sidang pertama, majelis hakim akan menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan dalam persidangan, seperti: kelengkapan surat gugatan, surat kuasa, surat panggilan para pihak, dan sebagainya. Selanjutnya, hakim akan menjelaskan bahwa sesuai prosedur di mana sebelum dijalankannya proses cerai, maka para pihak diwajibkan mengadakan mediasi. Suasana tampak hening dan serius. Dalam hatinya, Cellyn terus berharap agar mediasi perceraiannya berbuah hasil. Semua orang yang berada di sana memperhatikannya secara khidmat.

♡♡♡

Reka dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari ruang khusus pengadilan agama di mana, itu adalah tempat dilaksanakannya proses mediasi. Tapi, Cellyn menarik tangannya dengan cekatan. Reka hanya menghembsukan napasnya kasar dan menatap datar ke arah Cellyn.

"Apa lagi?"

"Reka, aku harap dari mediasi ini, rumah tangga kita bisa dipersatukan lagi ya," Cellyn tersenyum simpul dan memandang manik mata bulat cokelat Reka.

Reka hanya terkekeh. "Untuk saat ini, gue gak bisa jamin, mediasi ini bakal berhasil atau gagal. Tapi, gue berharap supaya lo sadar dan menyetujui gugatan cerai gue. Jadi, mediasi ini gagal. Dan, kita bisa langsung cerai."

PINASTI AYUDIANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang