"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana.
"Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading All(｡’▽’｡)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·. ★☆✯
06. Satu kampus
"Aku siap, aku siap."
Reka kini telah menonton sebuah acara TV, tapi yang membuat heran, ia menonton sebuah kartun bernama SpongebobSquarepants. Pasti kalian teringat akan sebuah spons kotak kuning yang selalu giat bekerja itu dan sebuah bintang laut merah muda yang menjadi sahabatnya.
"Inget umur Rek, lo dah gede masih aja nonton Spongebob." ejek Dikta.
"Ya elah, Ta. Dia moodboster gue." ucapnya.
"Ya udah gue ke toilet bentar,"
Dikta pun berjalan ke arah toilet dan Reka melanjutkan aktivitas menontonnya. Beberapa menit kemudian, pintu rumahnya ada yang mengetuk.
Toktoktok...
Reka pun bangun dari duduknya dan membukakan pintu. Ia sedikit terkejut. "Hafiz?"
"Reka? Lo ngapain di sini?" tanya Hafiz keheranan.
"Justru gue yang nanya, lo ngapain ke sini?" tanya Reka balik.
"Asti mana?" tanyanya.
"Udah pindah," sahut Reka.
"Jangan bercanda lo, bilang aja lo ngumpetin dia kan?" tuduh Hafiz.
"Muka gue keliatan lagi bercanda ga?" ucap Reka sambil menunjuk mukanya.
Hafiz terdiam. "Mending lo cabut," sambung Reka.
Hafiz pun pergi dari tempat itu dan Reka pun menutup pintu rumahnya kembali berbarengan dengan Dikta yang baru saja habis dari toilet.
"Siapa?" tanyanya.
"Hafiz, dia ngira gue ngumpetin Asti dari dia." ujarnya dengan memasang muka memelas.
Dikta hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan kembali duduk di sofa begitupun juga dengan Reka.
"Lo ganti ye channelnya?" tanya Reka.
"Lagi iklan dog," sahut Dikta.
Reka hanya ber-oh ria dan memakan chikinya.
♡♡♡
Sesampainya di kelas, Asti pun duduk di kursinya dan meletakkan tasnya di sana. Tangan Asti terulur untuk mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Namun tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Asti,"
"Hafiz??" beo Asti.
Hafiz pun tersenyum dan duduk di sebelah Asti. "Lama ga jumpa, ternyata lo pindah?"
