"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana.
"Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...
hai hai hai, apakabar klean smwaaa😍😍. buat yang nanya knapa judulnya saran dari Sabar? karena apa ya?! 😯 ntar kalo ak kasi tau gajadi sersurupris dong😦😦 yaudah deh ayoklah sini baca bareng ak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading All(。'▽'。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·. ★☆✯
18. Suggestion From Sabar
Reka memarkirkan motornya tepat di halaman rumah sembari membuang napas. Ia masih tidak menyangka, bahwa ia bisa semarah itu pada Asti. Ditengah lamunannya, tiba-tiba Sabar datang menghampirinya.
"Halo, Bang Reka!" tegur Sabar.
Reka hanya melamun, tak menjawab teguran dari Sabar. Sabar mengernyitkan dahinya dan memanggilnya kembali.
"Yaudah, tunggu." Reka pun membuka pintu rumahnya dan masuk.
Setelah beberapa menit kemudian, ia keluar dan melihat Sabar masih menunggunya.
"Lama gak cil?" tanyanya.
"Lumayan, tapi kan Sabar orangnya sabar. Jadi harus sabar." jawab Sabar.
"Apaan sih, ga ngerti gue." keluh Reka pada Sabar.
"Ayo kita jalan kaki aja." ajaknya.
Reka menganggukkan kepalanya dan berjalan berdampingan dengan Sabar menuju taman. Selama diperjalanan, banyak sekali yang menyapanya, mulai dari tetangga, hingga emak-emak.
"Halo, Nak Reka!" sapa seorang Ibu.
"Iya, Bu." balas Reka.
"Hai Reka, tumben nih jalan bareng Sabar." tegur salah satu tetangganya.
"Iya, Bu. Iseng aja cari angin." jawabnya.
"Oh yaudah deh, duluan ya."
"Iya-iya, Bu."
"Bang Reka terkenal juga ya." celetuk Sabar.
"Oh iya jelas, orang ganteng gini kembaran Mark Lee, masa gak terkenal." balas Reka dengan pedenya.