37. Deep Talk

55 25 190
                                    

Happy Reading All (。’▽’。)♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All (。’▽’。)♡

.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆

37. Deep Talk

Riska kini tengah merenung di kamarnya. Ia masih gelisah lantaran ia belum memberitahukan kepada Reka, siapa orang tua kandungnya. Padahal, belakangan ini ia selalu bermimpi tentang Anya dan Kenan. Keduanya terus memohon kepada Riska agar Reka tahu siapa orang tua yang sebenarnya. Kendati demikian, ia juga tengah dicari oleh Alena. Ya, Alena masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Riska masih hidup. Ia hanya berharap agar Reka mengunjungi rumahnya dan membicarakan masalah ini. Sepertinya ini adalah waktu yang tepat.

"Apa aku telepon saja?" gumam Riska. Ia pun mengangguk dan mengambil ponselnya di meja nakas.

Ia membuka aplikasi WhatsApp dan mengetuk ikon telepon. Setelah menunggu beberapa detik, Reka pun mengangkat telepon darinya.

"Assalamualaikum, Tante?"

"Waalaikumussalam." balas Riska.

"Ada apa nelpon?"

"Tante mau ketemu sama kamu, Reka. Bisa kan hari ini?" tanya Riska.

"Bisa. Emangnya kenapa Tante mau ketemu sama Reka?"

"Tante mau membicarakan sesuatu. Ini tentang orang tua kandung kamu, Reka." sanggah Riska.

Sementara itu, Reka hanya menautkan kedua alisnya. Kenapa tiba-tiba Riska ingin membicarakan tentang hal ini? Apakah Riska tahu mengenai siapa orang tua kandungnya?

"Di mana?"

"Di rumah tante aja," sahut Riska.

"Okey, Reka jalan sekarang ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." pungkasnya.

♡♡♡

"Ketakutanku selama ini benar, Jay. Riska masih hidup." celetuk Alena.

"Lantas, apa yang harus kita lakukan? Dia adalah satu-satunya saksi mata atas pembunuhan Anya dan Kenan. Aku harus selidiki lebih lanjut," balas Jay khawatir.

Kini, mereka tengah berada di rumah Reka dan Cellyn. Saat Reka ingin beranjak ke luar rumah, atensi keduanya teralihkan. Jay menatap Reka datar. "Mau ke mana kamu?"

Reka kembali menatap Jay menyalang. "Bukan urusan anda, saya mau pergi ke mana." sahut Reka sambil cepat-cepat keluar meninggalkan Jay dan Alena.

"Ikuti dia." gumam Jay lirih.

PINASTI AYUDIANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang