30. Heartbreak?

56 33 122
                                    

Happy Reading All(。’▽’。)♡

· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯

30. Heartbreak?

"Meninggalkanmu adalah keharusan, bukan sebuah keinginan,"
- Pinasti Ayudiana.

♡♡♡

"Saya terima nikahnya Pi..." tiba-tiba saja Reka terdiam sejenak. Mulutnya hampir saja mengucapkan nama Asti.

"Wah, bagus dong. Batalin aja, gak papa. Nanti Reka mau ke Mars aja sama Asti." kata Reka gembira.

"Maksudnya, ntar Ayah buat Asti celaka kalau kamu masih nggak bisa juga." ralat Jay.

"Nggak. Gue harus jalanin pernikahan ini. Gue nggak akan pernah biarin Ayah buat Asti celaka," batin Reka.

"Saya terima nikahnya Cellyna Maheswari binti Mahardika Dhananjaya dengan mas kawin seberat 50 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." tegas Reka dengan lancar.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya penghulu sambil menengok ke kanan dan kiri.

"Sah!"

Asti tersentak. Patah hatinya datang begitu saja. Mungkin bagi Asti, ini menyakitkan. Namun tidak dengan Cellyn, ia tersenyum kemenangan lantaran ia yakin saat ini Asti tengah merasakan patah hati yang sesungguhnya.

Setelah berdoa, penghulu mengucapkan sesuatu kata, "Selamat, kalian berdua sudah sah menjadi pasangan suami istri. Semoga keluarga kalian sakinnah, mawaddah, warohmah,"

Cellyn mengangguk senang. Sementara Reka hanya menekuk wajahnya ke bawah. Reka dengan terpaksa mengambil sebuah kotak cincin berwarna merah yang ada dihadapannya saat ini. Lalu memakaikan cincin itu pada jari manis Cellyn.

Cellyn tersenyum gembira, kemudian memakaikan cincin satunya lagi pada jari manis milik Reka. Reka menatap datar Cellyn. Tak lama,  Cellyn mencium tangan kekar Reka.

Jay dan Alena saling menatap. Akhirnya mereka terlepas dari hutang. Sementara Nayla dan Dika pun tersenyum menyeringai. Lalu mereka berbisik-bisik pelan.

"Lo udah ada rencana?" tanya Dika tepat di telinga Nayla.

"Udah kok, beres. Dia akan mati di tangan kita," balas Nayla.

"Good,"

Setelah ijab kabul, para fotografer pun bersiap untuk sesi pemotretan. Dimulai dari sanak saudara yang berfoto dengan pengantin sampai orang tua mereka masing-masing. Reka hanya menatap Jay dengan pandangan yang sulit diartikan kala Jay menepuk pundaknya dan mengucapkan selamat.

Selama sesi berfoto, Reka hanya memasang wajah datar. Tidak terlihat dirinya yang berseri-seri layaknya pengantin pada umumnya. Ia hanya menyesali apa yang ia lakukan saat ini. Ingin rasanya Reka datang kepada Tuhan dan meminta agar takdirnya tidak sepahit ini. Namun, apa boleh buat?

PINASTI AYUDIANA Where stories live. Discover now