Chapter 12

451 66 2
                                    

Happy Reading guys....

 

  


   

Pagi itu suasana rumah nampak sepi, bagaimana tidak jika penghuninya hanya tersisa dua orang saja.

Terhitung sudah seminggu lebih Jaehyun dan Winwin pergi, dan menyisakan kedua putra mereka dalam satu rumah seperti ini. Namun Renjun baru menginjakkan kakinya sekitar tiga atau empat hari yang lalu.?

Entahlah, dia lupa.

Dua hidangan tersaji di meja makan, namun baik Renjun ataupun Jeno belum ada yang menampakkan batang hidungnya.

Hening..

Sampai pada akhirnya suara sepatu yang beradu dengan lantai memecah keheningan itu sendiri. Renjun dan Jeno keluar kamar secara bersamaan.

Kecanggungan melanda kala keduanya akan menuruni tangga.

"Pagi, kak Renjun." Sapa Jeno

"Iya, pagi juga." Jawab Renjun

Keduanya masih saling mematung, hingga Renjun berinisiatif mendahului Jeno turun kebawah.

Garpu dan pisau kecil telah dia genggam di masing masing tangan, Jeno menikmati sarapannya dengan khidmat, berbeda dengan Renjun yang menahan gemetar di tubuhnya sejak tadi.

"Ngomong ngomong, sejak kapan kamu suka roti gandum, kak.??" Tanya Jeno memcah keheningan lagi.

Renjun menghentikan gerakan menyuapkan sepotong roti itu, tidak pernah dia duga sebelumnya jika Jeno akan menanyakan hal sesepele itu.

"Gatau, mungkin baru baru ini setelah gue sering liat papa makan roti gandum bakar."

Jeno tersenyum tipis, mendengar jawaban Renjun membuatnya ingin terbahak. Papa memakan roti gandum bakar.?? Sejak kapan.?? Bahkan sang papa anti dengan makanan yang disebut 'roti' apapun bentuknya.

"Ouh.. " dan hanya itu yang mampu Jeno berikan sebagai jawaban.

Pun dengan Renjun, dia ingin bertanya perihal sejak kapan Jeno meminum susu coklat. Namun pertanyaan itu tidak jadi dia tanyakan sebab Jeno keburu mengangkat telponnya.

♤♤♤♤

"Ohooo astaga.." Jaemin menyambut kedatangan Renjun di caffenya dengan ceria.

"Kemana aja sih lo.. aslian kangen banget gue sama makhluk satu ini."

Abaikan Jaemin yang terlalu lebay, Renjun melirik kearah pantry mencari dimana keberadaan seseorang.

"Kak Mark mana, Na.?" Tanya Renjun.

"Oh, dia dibelakang. Maybe belom kelar bikin pastrynya."

Setelah mendengar ucapan Jaemin, Renjun langsung bergegas menuju pantry. Sesuatu hal ingin dia katakan pada Mark.

Klekk ..

Pintu itu terbuka, disana Mark tengah berada bersama Yangyang. Entah apa yang mereka lakukan, namun saat Mark melihat Renjun, dia langsung menghentikan kegiatannya bersama Yangyang.

"Renjun." Dan hanya dari gerakan mata saja Mark paham apa yang Renjun maksudkan.

Dia melepas apron yang dia kenakan, kemudian berpamitan pada Yangyang yang saat ini tengah menatap mereka berdua dengan sengitnya.

Dear U || NorenDove le storie prendono vita. Scoprilo ora