Chapter 15

618 67 8
                                    

Happy reading....









Satu hari di awal bulan keduanya nikmati dengan memandang hamparan pasir putih yang memanjakan mata. Rasanya kenangan masa lalu terputar kembali, saat masa kuliah dulu yang mereka lewati penuh canda dan tawa.

Keduanya, Jaehyun dan Winwin saling bergandeng tangan saat menapaki pasir selangkah demi selangkah.

Inilah mimpi mereka.

Mimpi yang dulu sempat terhalang, restu, keadaan, dan harta.

Miris memang.

Namun seiring waktu akhirnya mereka berdua bisa berdampingan seperti ini, menapaki indahnya mahligai rumah tangga dan berharap akan sampai menutup mata.

"Kamu bahagia.?" Tanya Jaehyun sambil menatap lekat wajah manis Winwin

"Tentu saja, kenapa kamu masih bertanya sih, Jaehyun." Sebalnya.

Jaehyun hanya terkekeh, menggoda Winwin adalah salah satu ritual yang menyenangkan baginya, wajah cemberut Winwin, pipi bersemu merahnya, dan cebikkan bibirnya yang terlihat menggemaskan adalah candu yang ingin Jaehyun selalu lihat setiap waktu.

"Waktu, kenapa cepat berlalu ya.. gak kerasa kita udah 6 tahun lebih bareng-bareng." Kata yang di dalam dekapan, bubuhan ciuman kecil dia dapatkan di kepalanya.

"Iya, bahkan aku ngerasa ini semua kaya mimpi." Jaehyun menimpali

Sangat romantis, bahkan degupan Jantung antar keduanya berpacu satu sama lain dapat terdengar.

"Doyoung hyung dan Yuta hyung pasti sekarang ngeliat kita dari atas sana."

Lalu setelah terdengar kalimat itu Jaehyun menjadi kelu. Lidahnya tak bisa bergerak bahkan untuk tersenyum tipis sekalipun.

Kedua nama itu, adalah pasangan mereka terdahulu sebelum Jaehyun dan Winwin menikah. Dua nyawa yang harus rela terkorbankan demi kebahagiaan Jaehyun dan Winwin saat ini.

"Winwin.." genggaman di perutnya semakin erat dia rasakan, disertai deru nafas yang menerpa sisi wajahnya.

Winwin menoleh dan mendapati netra Jaehyun kini menatap dalam kearahnya. Tatapan teduh yang sejak dulu menjadi hal mendebarkan untuk dirinya.

"Aku mencintaimu.. " senyum tulus tersungging di kedua belah bibir keduanya.

Rasa hangat menjalar, semakin dalam dan semakin penuh kala kedua bibir mereka bersentuhan dengan lembutnya.


Sederhana yang dia inginkan.

Dunia, biarkan kedua manusia yang akan menginjak senja ini mengulang masa lalu mereka. Biarkan bahagia mereka sesap semau mereka hingga tak bisa lagi tangis menghinggapi keduanya.

Cukup masa lalu yang pahit, cukup masa lalu yang dirudung duka. Untuk saat ini dan sampai akhir hayat, biarkan terus bahagia yang mereka rasakan.

Salahkah.?

○○○○

Jabat tangan yang mejadi tanda saat kedua perusahaan itu sepakat memulai bisnis bersama, diiringi riuh tepuk tangan serta senyum hangat yang menyapa.

Dear U || NorenWhere stories live. Discover now