Bab 5

5.5K 561 8
                                    

Keesokan harinya...

Keiko sedang duduk didepan tv bersama Keizo yang sedang membaca koran disana.

Dia tidak mempedulikan jika ayahnya itu ada disana dan terus menonton. Setelah disini, dia bisa merasakan jika Keizo memang benar-benar tidak memperhatikan Keiko?

Lalu ada seseorang yang masuk dan langsung menerjang tubuhnya. Untung dia tidak jatuh karena dibelakangnya ada sofa.

"Lepaskan dia, Hana" ucap Keizo tanpa mengalihkan pandangannya pada koran.

"Keizo-sama! Bagaimana mungkin kau setenang itu melihat putrimu hilang ingatan seperti ini?!" Ucap Hana.

"Nanti ingatannya akan kembali dengan sendirinya" ucap Keizo.

"Dasar ayah dingin" ucap Hana.

Hana menatap Keiko yang sedang kebingungan disana. Hey! Wanita ini tiba-tiba datang langsung menerjang tubuhnya seperti singa yang menerkam mangsanya!

Dia kaget bukan main!

"Kau ingat aku?" Ucap Hana.

"Mungkin, tidak" ucap Keiko.

"Aku adalah Hana Kim! Pengasuhmu dari bayi dan besar seperti ini!" ucap Hana.

Dia hanya bisa tersenyum canggung disana. Hana ini sungguh lebih aktif dari yang dia bayangkan sebelumnya. Umurnya sudah terlihat tua tapi kelakukannya seperti anak muda.

Bukan maen.

"Kau ingin berbelanja bersamaku?" Ucap Hana.

Berbelanja? Itu berarti keluar dari sini bukan?!

"Tentu!" Ucap Keiko.

"Baiklah, ayo" ucap Hana.

Saat mereka akan pergi, Keizo berbicara disana.

"Siapa yang mengizinkanmu pergi Keiko Yamaguchi?" Ucap Keizo.

"Memangnya harus meminta izin padamu?" Ucap Keiko.

"Aku ayahmu jika kau lupa" ucap Keizo.

Dia kalah jika harus berdebat dengan pria ini! Aughhhh!!!

Dia menatap Hana disana. Dia menyenggol lengan Hana agar berbicara dengan Keizo disana. Dia ingin sekali pergi dari ini sebentar saja!!!

"Keizo-sama, kenapa kau tidak mengizinkannya? Kau khawatir padanya?" Ucap Hana.

"Tidak. Aku hanya tidak ingin dia membuka masalah lagi" ucap Keizo.

Wah, benar-benar sialan!!!

"Aku akan memastikan tidak akan terjadi masalah nantinya" ucap Hana.

Hana langsung membawa Keiko keluar dari sana dengan begitu cepat. Mereka masuk kedalam mobil dan pergi begitu saja.

"Ikuti mereka" ucap Keizo.

"Hai keizo-sama" ucap anak buahnya.

...

Mereka sedang didalam mobil. Tentunya pergi ke mall terbesar disana.

"Kau sungguh tidak mengingatkanku?" Ucap Hana.

"Maaf, tapi tidak" ucap Keiko.

"Aku sungguh terkejut saat mendengar jika kau kehilangan ingatan. Aku tidak bisa kemari karena masih menjalankan tugas dari keizo-sama di Korea Selatan dan baru bisa kemari sekarang" ucap Hana.

"Ayahku benar-benar seorang Yakuza?" Ucap Keiko.

Hana tertawa mendengar itu.
"Tentu saja, bahkan ayahmu adalah satu-satunya pemimpin Yakuza terbesar di Jepang. Ayahmu juga seorang mafia diluar Jepang" ucap Hana.

"Itu berarti kalian adalah orang jahat? Aku melihat di berita jika pekerjaan kalian tidak baik dan merugikan" ucap Keiko.

"Para media selalu melebih-lebihkan hal itu. Mereka membuat berita tanpa mengerti apa yang sedang terjadi dan itu dilakukan demi pembaca saja. Dasar orang-orang tidak berguna" ucap Hana.

Shit, sepertinya dia salah mengajukan pertanyaan pada Hana sekarang. Hana terlihat kesal disana.

"Kami tidak jahat. Memang pekerjaan kami kotor dan dicap buruk oleh orang-orang tapi kami tidak sepenuhnya jahat. Kami bekerja secara ilegal dan legal. Keizo-sama pernah berkata jika bisnis ini menguntungkan tapi bukan bisnis yang baik, tapi kami harus tetap ada di bisnis ini karena ada beberapa orang yang ingin merebut ini dan merubah segalanya menjadi lebih jahat" ucap Hana.

Mereka sudah sampai di mall lalu langsung turun setelah Hana memarkirkan mobilnya disana.

"Belilah sepuasmu, ayahmu yang akan membayar semuanya" ucap Hana.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dia langsung membeli barang yang harganya setinggi langit. Dia tidak perduli jika akan dimarahi nantinya, yang penting dia berbelanja dulu.

Baru kali ini dia berbelanja seperti ini.

"Sudah cukup?" Ucap Hana saat melihat dia sudah ngos-ngosan karena berjalan kesana kemari membawa barang-barang.

"Ya, ini sudah cukup" ucap Keiko.

Hana langsung menyerobot antrian disana dan menaruh semua belanjaan Keiko diatas kasir untuk dibungkus.

Saat sedang menunggu Hana, ada seseorang yang menarik tangannya dan menariknya menjauh dari Hana.

"Hey! Siapa kau!" Teriak Keiko.

"Keiko, ini aku Aiko" ucapnya.

Aiko? Siapa dia?

"Siapa kau?" Ucap Keiko.

"Ya Tuhan aku lupa jika kau hilang ingatan. Okay, jadi aku hanya ingin memberitahumu jika orang yang kau selidiki sebelumnya memang terlibat dalam kecelakaan ibumu. Saat aku menyusup masuk kedalam salah satu klan yang dicurigaimu dan menemukan jika ada bukti yang kuat mengarah pada orang yang kau maksud" ucap Aiko.

Tunggu sebentar, ibunya?
Dia tidak mengerti sekarang.

"Ibuku? Jadi maksudmu ada seseorang yang membunuh ibuku dengan menggunakan kecelakaan sebagai kedoknya?" Ucap Keiko.

"Tepat sekali. Kau sudah tahu siapa dia jadi aku tidak perlu memberitahumu lagi. Aku harus cepat pergi karena anak buah ayahmu sedang menuju kemari setelah sadar jika aku membawamu pergi. Ini adalah nomorku, hubungi aku setelah ini. Hati-hati, kau sedang diawasi" ucap Aiko sembari memberikan sebuah kertas berisi nomor telponnya padanya lalu pergi begitu saja.

Dia langsung memasukkan kertas itu kedalam bra-nya agar tidak diketahui oleh siapapun dan dia berpura-pura linglung disana.
Siapa yang gitu hayo😌

"Keiko-sama!" Teriak anak buah ayahnya.

Hey! Kenapa banyak sekali orang yang datang kemari?! Lihat ini!!

"Keiko! Apakah kau tidak apa-apa? Kenapa kau ada disini? Apakah ada seseorang yang menarikmu dan membawamu kesini?" Ucap Hana disana.

"Aku tidak tahu. Aku juga bingung disini, kenapa aku ada disini?" Ucap Keiko.

Hana menghela nafasnya disana.
"Baiklah, cukup untuk hari ini. Kita kembali ke Mansion, pasti ayahmu sudah cemas disana" ucap Hana.

Mereka langsung berjalan kearah depan mall dimana mobil sudah siap disana. Seperti biasa, mobil yang tumpangi Keiko dikawal dengan begitu ketatnya.

Dan dia terus teringat dengan ucapan Aiko yang ditemuinya tadi.

Dia sungguh penasaran dengan siapa yang Aiko maksud, orang yang membunuh ibu Keiko. Keiko sudah tahu siapa orang itu tapi ingatannya hilang.

Bukankah itu terdengar aneh? Atau suatu kebetulan belaka saja?

Mungkin ini hanya pikiran liar dirinya, kemungkinannya adalah Keiko sengaja ingin dibunuh saat dijembatan karena tahu siapa dalang dibalik kejadian itu tapi tidak berhasil dan malah membuat ingatannya hilang?

Dia mungkin tidak kenal siapa itu ibu Keiko tapi dia merasa harus mencari tahu dan mengungkapkan semua ini.

Dia harus.

.

.

.

TBC

Soul TransferWhere stories live. Discover now