Bab 21

1.8K 232 3
                                    

Keiko sampai di rumah sakit dimana polisi tadi memberitahunya, dia turun dari motor tanpa memarkirkan atau mencabut kunci motor itu dan langsung berlari kedalam.

Polisi menelponnya karena Aiko, wanita itu mengalami kecelakaan dan hanya ada kontaknya didalam ponsel Aiko.

Saat masuk kedalam suka rumah sakit, banyak polisi yang sudah menunggunya disana.

"Saudari Keiko?" Ucap polisi itu.

"Ya, apakah benar itu Aiko?" Ucap Keiko.

"Kami belum bisa mengiyakan karena indentitas wanita ini tidak ditemukan dan masih dalam proses pencarian. Kami mengubungi anda karena kami tidak menemukan kontak lain didalam ponsel korban" ucapnya.

Keizo berhasil menyusul Keiko dan dia melihat banyak polisi yang dia kenal disana.

"Keizo-sama" ucap mereka bersamaan dengan kaget.

Mereka semua mantap Keiko dan wajah Keiko dan Keizo sangat mirip. Dan mereka baru sadar jika Keiko adalah anak Keizo, Yakuza paling berpengaruh di Jepang.

"Dimana jasadnya?" Ucap Keiko.

"Ada didalam ruang mayat, ada beberapa dokter yang masih memeriksa tubuhnya didalam" ucapnya.

Keiko pergi ke ruang mayat untuk melihat apakah benar jika itu adalah Aiko atau bukan, mungkin saja ponsel Aiko dicuri seseorang bukan?

Sekarang, Keizo tidak menyusul Keiko dan berbicara dengan petinggi polisi yang ada disana dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya.

Keiko masuk kedalam kamar jenazah dan melihat dokter yang sedang memeriksa tubuh seseorang disana.

"Apakah ini murni kecelakaan?" Ucap Keiko yang tiba-tiba muncul disana.

Sontak orang-orang yang sedang memeriksa mayat itu langsung terkejut bukan main dan hampir saja terjatuh.

"Anda siapa? Kenapa anda masuk? Anda tidak boleh masuk kesini" ucap dokter itu.

"Aku putri Keizo Yamaguchi" ucap Keiko.

Mereka langsung berdehem dan membiarkannya untuk diam disana.

"Berikan aku laporannya" ucap Keiko.

Dokter yang memeriksa itu langsung memberikan laporan tentang tubuh Aiko ini, ya memang benar jika tubuh yang ada dihadapannya ini adalah benar Aiko.

Dia sulit mengenali wajahnya karena memang sudah hancur dan sulit dikenali.

Lalu Keizo dan Yuta datang secara bersamaan, Keiko memberitahu Yuta tentang ini karena Yuta adalah dokter serba bisa jadi dia butuh pendapat pria itu.

"Kau menelponnya?" Ucap Keizo.

"Ya. Yuta, coba kau lihat ini" ucap Keiko.

Yuta menarik kertas itu dan membacanya.

"Aneh. Jika kecelakaan mungkin salah satu tulangnya langsung patah jika dilihat dari kondisi mobilnya, dan ada bekas cekikan disini" ucap Yuta.

Dokter itu terkejut mendengar itu, mereka sudah memeriksa beberapa kali tapi tidak menemukan bekas cekikan disana.

"Bekas cekikan? Kami tidak menemukan itu" ucap dokter itu.

Yuta berjalan kearah tubuh Aiko dan menunjukkan area leher Aiko yang tidak terlihat memar tapi ada bekas jadi dibelakang telinga Aiko.

"Kalian melewatkan ini" ucap Yuta.

Yuta mengambil senter yang biasa digunakan dokter dan memeriksa lagi tubuh Aiko dengan lebih teliti disana.

"Kalian sungguh tidak becus dalam memeriksa, kalian tidak lihat bekas suntikan ini?" Ucap Yuta yang agak kesal disana.

Pria itu menghela nafasnya lagi.

"Minta forensik untuk memeriksa apakah ada zat atau apapun didalam tubuhnya. Pasti ini bukan kecelakaan biasa, terlalu banyak kejanggalan" ucap Yuta.

Kenapa mereka bisa sangat ceroboh seperti itu?

Keiko hanya diam menatap Aiko yang sudah terbujur kaku diatas brankar itu. Dia menghela nafasnya disana.

"Aiko sudah mati, aku tidak bisa mendapatkan informasi yang seakurat Aiko. Siapa yang melakukan ini padamu? Apakah orang itu membunuhmu agar aku tidak mencaritahu lebih dalam lagi dan tahu siapa dalangnya?" Ucap Keiko.

Yuta menata Keiko.

"Kita harus menemukan pelakunya dan membalaskan kematian Aiko dan ibumu Keiko. Jangan goyah hanya karena ini" ucap Yuta.

"Seseorang mati karena ini, Yuta" ucap Keiko.

"Itulah resiko jika kau ingin tahu. Kita sudah ada ditengah jalan dan tidak mundur lagi, pilihan kita hanya satu. Yaitu terus maju apapun yang terjadi" ucap Yuta.

Keiko terlihat down sekali melihat Aiko disana, dia sadar jika ini adalah salahnya.

Yuta memegang bahu Keiko lumayan keras dan menatapnya dengan tatapan serius.

"Kau adalah seorang Yamaguchi. Kau tidak takut apapun dan berani maju tanpa takut apa yang akan terjadi selanjutnya. Seharusnya kau tahu itu" ucap Yuta.

Lalu Keizo datang dan menyingkirkan tangan Yuta pada bahu Keiko disana. Dia langsung menatap Yuta dingin.

Berani sekali dia memegang putrinya.

"Halo keizo-sama" ucap Yuta.

"Sedang apa kau disini?" Ucap Keizo.

"Saya sedang bertugas disini. Kami bertemu tidak sengaja tadi" ucap Yuta.

"Baiklah, kau bisa pergi" ucap Keizo.

Yuta menundukkan kepalanya lalu pergi dari sana. Keiko hanya menatap dokter tampan itu dari belakang dan Yuta menghilang dari sana.

"Kau kenal Aiko dari mana?" Ucap Keizo.

"Kenapa ingin tahu?" Ucap Keiko.

"Keiko, jawab saja. Ayah sedang tidak ingin berdebat denganmu" ucap Keizo.

"Dia yang datang dan memberitahuku semuanya" ucap Keiko.

"Kenapa kau tidak memberitahuku tentang ini?" Ucap Keizo.

Keiko menghela nafasnya kasar dan menatap Keizo dengan tatapan kesal.

"Haruskah aku memberitahu ayah semuanya? Bahkan bagaimana aku tidur dan kapan aku menstruasi?" Ucap Keiko.

"Kenapa kau malah kesal?" Ucap Keizo.

"Karena ayah selalu seperti itu" ucap Keiko lalu pergi dari sana.

Keiko sungguh sedih karena Aiko meninggal dan dia menjadi kesal karena Keizo selalu menekannya dan membuatnya tidak nyaman.

Dia tahu jika itu untuk kebaikannya juga tapi hausnya Keizo tahu bagaimana cara menanyakan dengan baik dan melihat kondisi suasana hatinya sebelum bertanya.

Dia hanya kesal akan itu, tidak lebih.

.

.

.

TBC

Soul TransferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang