Bab 22

1.7K 208 6
                                    

Beberapa hari setelah itu, Keiko dan Keizo menjadi sedikit tidak akur. Mereka hanya berbicara jika ada yang memulai pembicaraan dan seterusnya hanya diam saja.

Gara-gara kemarin membuat hubungan mereka menjadi canggung. Keiko dan Keizo sama-sama orang yang bodoamat dan berbicara seperlunya saja.

Keiko juga sering keluar mansion bersama Yuta untuk menemui para senior klan Yamaguchi dan menanyai tentang kejadian dimana ibunya meninggal itu.

Mereka harus pergi ke seluruh penjuru Jepang untuk menemui mereka-mereka.

"Berapa orang lagi?" Ucap Keiko.

Yuta melihat kertas yang ada ditangannya dan menghitung beberapa nama yang ada disana.

"8 orang lagi" ucap Yuta.

Keiko menghela nafasnya mendengar itu. Itu banyak dan pasti rumah ke 8 orang itu jauh-jauh dan mereka harus berkendara lama lagi.

Yuta mengendarai mobil yang dinaiki mereka untuk pergi ke orang selanjutnya.

Selagi menunggu, Keiko membuka ponselnya dan melihat beberapa panggilan tak terjawab dari ayahnya. Dia menutup ponselnya lagi dan akan menelpon Keizo setelah menemui ke 8 orang itu saja.

"Andai aku ingat semuanya, pasti tidak akan serumit ini" ucap Keiko.

"Tak perlu memaksakan. Biarkan ingatan itu kembali dengan sendirinya, jika dipaksakan maka akan terjadi hal yang buruk nanti" ucap Yuta.

"Kenapa kau begitu peduli padaku? Orang-orang di mansion tidak ada yang mau membantuku tapi kau membantuku" ucap Keiko sembari tertawa.

Yuta tertawa mendengar itu.

"Aku tidak tahu alasannya tapi aku ingin membantumu dan membuatmu bahagia dengan menemukan apa yang ingin kau temukan. Itu saja" ucap Yuta.

"Jangan bersikap terlalu baik padaku" ucap Keiko.

"Kenapa?" Ucap Yuta.

"Aku menjadi lebih menyukaimu" ucap Keiko.

Yuta menghentikan mobil itu dan menatap Keiko dengan wajah penasaran.

"Apa? Aku tidak mendengarnya" Ucap Yuta.

"Kau pasti mendengarnya" ucap Keiko.

"Tidak! Aku tidak mendengarnya!" Ucap Yuta disana.

Keiko tertawa dan menatap Yuta yang sedang menatapnya. Keiko tersenyum dan menepuk-nepuk pipi Yuta beberapa kali disana.

"Cepat jalan, kita bisa kesorean jika berlama-lama" ucap Keiko.

Yuta duduk dengan benar lagi di kursinya dan menyalakan mobil itu lagi. Mobil itu maju dengan perlahan dan mereka melanjutkan perjalanan.

"Beritahu aku Setelah kita selesai dengan ini" ucap Yuta.

Keiko hanya berdehem sembari memainkan ponselnya.

Setelah berkendara beberapa jam, mereka sampai di sebuah rumah yang masih kental dengan unsur tradisional sekarang.

Mereka keluar dari mobil dan berjalan kearah rumah itu dengan perlahan.

Yuta menekan tombol bel pintu.

Tak lama, keluar seorang pria paruh baya dengan pakaian khas Jepang. Pria itu membuka pintu dengan sangat perlahan dan menatap mereka berdua.

"Kalian siapa?" Ucapnya.

"Apakah anda Hasimoto Ito?" Ucap Yuta.

"Benar, aku Ito. Siapa kalian?" Ucapnya lagi.

Yuta merapikan pakaiannya dan menundukkan kepalanya saat memperkenalkan diri disana.

"Saya adalah Nakamoto Yuta, dokter dari Yamaguchi. Dan dia adalah nona Keiko" ucap Yuta.

Ito menatap Keiko dengan tatapan terkejut dan memegang tangan Keiko. Pria itu melihat Keiko dari kaki sampai kepala dengan mata berkaca-kaca.

"Kau Keiko?" Ucapnya.

"Ha'i, aku Keiko. Apakah anda mengenal saya?" Ucap Keiko.

"Tentu saja. Masuklah, kita bicara didalam" ucap Ito.

Mereka masuk kedalam rumah itu dan duduk di ruang tengah. Paman Ito mengambilkan air dengan gelas yang masih terbuat dari tanah atau kayu? Dia tidak tahu apa itu.

"Terakhir kali aku melihatmu sekitar kau berusia 8 tahun. Aku sampai tidak mengenalmu, maafkan aku" ucap Ito.

"Tidak, tidak. Anda tidak perlu meminta maaf seperti itu" ucap Keiko tidak ingat.

"Begini, kami kesini untuk menanyakan sesuatu pada anda" ucap Yuta.

"Tentu, apa itu?" Ucap Ito.

Yuta menatap Keiko disana. Yuta memberikan kode agar Keiko saja yang berbicara pada paman Ito.

"Aku ingin bertanya tentang insiden kecelakaan ibuku, paman. Apakah paman bisa memberitahukan semuanya padaku?" Ucap Keiko.

Mendengar itu, Ito menghela nafasnya dan menatap kearah lain.

"Kenapa kau ingin tahu itu?" Ucap Ito.

"Ibuku tewas karena hal lain, bukan kecelakaan. Aku ingin tahu siapa yang ada dibelakang semua ini dan memberikan pelajaran" ucap Keiko.

"Tidak seharusnya kau mencari tahu ini, kau memasukki sebuah pintu yang salah. Kau tidak bisa keluar dan pasti tidak akan keluar dari ini" ucap Ito.

"Aku sudah menerobos pintu yang salah itu sampai sekarang. Aku tidak bisa mundur dan hanya bisa terus maju sekarang" ucap Keiko.

Ito menatap Keiko lagi dan menghela nafasnya lagi.

"Aku terpaksa keluar karena diancam oleh anonim karena mengetahui sesuatu yang seharusnya tidak diketahui" ucap Ito.

Mereka saling memandang satu sama lain dan menatap paman Ito dengan tatapan terkejut.

Apa dia bilang! Pasti ada sesuatu!

"Bisakah paman memberitahu aku?" Ucap Keiko.

"Aku sudah bersumpah agar tidak memberitakan ini pada siapapun" ucap Ito.

Keiko langsung duduk diantara dua kaki dan bersujud dihadapan Ito. Dia ingin tahu itu, dan dia harus tahu itu.

"Aku mohon beritahu aku, paman. Aku sudah mencari di semua pensiunan klan tapi tidak ada yang tahu dan hanya anda yang tahu" ucap Keiko.

"Kenapa kau melakukan itu! Duduklah" ucap paman Ito panik.

Tapi Keiko tetap di posisinya dan menunggu paman Ito menceritakan semuanya padanya. Melihat Keiko, Yuta juga ikutan bersujud dihadapan paman Ito disana.

Mereka berdua bersujud dihadapan Ito.

Paman Ito menghela nafasnya lagi dan menepuk pundak Keiko dan Yuta.

"Baiklah, kalian duduklah. Aku tidak bisa membiarkan kalian seperti ini" ucap Ito.

Mereka duduk dan menunggu Ito yang akan bercerita disana.

"Ada sebuah klan bernama Kitagawa yang sangat benci dan memiliki dendam abadi pada Yamaguchi. Klan dibalik semua ini adalah Kitagawa" ucap Ito.

"Kitagawa? Aku tidak pernah mendengar itu" ucap Keiko.

"Mereka tidak menonjolkan diri setelah kejadian itu dan bersikap biasa karena mereka tahu jika ayahmu tahu maka habislah seluruh keturunan mereka" ucap Ito.

"Kenapa ayah tidak langsung menghabisi klan itu? Mereka sudah membunuh ibuku" ucap Keiko sembari menangis.

"Karena ada peraturan di dunia Yakuza. Meskipun ayahmu adalah Yakuza paling berpengaruh dan besar di Jepang, tetap saja Keizo tidak bisa menghabisi sebuah klan begitu saja. Keizo bisa tapi aturan yang membuatnya tidak bisa melakukan itu" ucap Ito.

"Jadi, ayah tahu siapa dalang semua ini tapi diam saja?" Ucap Keiko yang terdengar kesal sekarang.

"Ya, dia tahu dan diam untuk kebaikan. Tapi dia tahu siapa kaki tangan Kitagawa di Yamaguchi" ucap Ito.

"Siapa kaki tangan Kitagawa?" Ucap Keiko.

.

.

.

TBC

Soul TransferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang