Bab 10

3.8K 502 5
                                    

Keiko sedang berada di sebuah pemakaman yang sangat sepi dan ada seorang pria dan seorang gadis kecil yang sedang berdiri sembari menatap sebuah makam disana.

Keiko berjalan mendekat kearah kedua orang itu karena rasa penasarannya.

Saat melihat, ternyata itu adalah ayahnya, Keizo dan dirinya yang kecil.

Tapi tunggu? Kenapa dia tidak bisa berbicara sekarang?

Keiko sudah berubah berteriak tapi suaranya tidak bisa keluar!!!

Karena itu, dia hanya duduk disamping Keiko kecil dan menatap makam didepan mereka itu. Sepertinya ini makam baru karena tanahnya masih basah dan banyak sekali bunga disana.

Azumi Yamaguchi.

Itulah nama yang ada di nisan itu.

Tunggu.... Azumi Yamaguchi?

Nama itu terasa tidak asing....

Lalu dia ingat, itu adalah ibu Keiko!!!

Dan secara tiba-tiba, dia berpindah ke tempat dimana dia bertemu dengan Aiko.

Keiko dan Aiko sedang duduk di sebuah toserba dengan memakai jaket yang menutupi wajah mereka.

"Kau menemukan apa yang aku minta?" Ucap Keiko disana.

"Tentu saja, aku mendapatkan ini dari orang yang sangat penting di sebuah klan" ucap Aiko.

"Jadi siapa?" Ucap Keiko.

Setelah itu dia tidak bisa mendengar suara Aiko yang sedang berbicara siapa yang sudah melakukan hal itu.

'What the hell!? Apa yang kau bicarakan! Ucapakan lagi!!!' teriak Keiko.

Keiko memperhatikan jika Keiko yang sedang duduk dengan Aiko memasang wajah yang sangat marah disana.

Sepertinya Keiko sudah tahu siapa orang ini.

Lalu dia berpindah tempat lagi ke jembatan dimana Mina dan Keiko bertemu, dimana mereka tertembak dan bertukar jiwa.

Deva Ju sekali.

Keiko mendekat kearah kedua orang yang sedang duduk sembari bercerita tentang kehidupan mereka disana.

Dia merasa ingin menangis saat mengingat kejadian itu, dimana mereka jatuh ke sungai dan berpindah jiwa seperti sekarang.

Tak lama, datang sebuah mobil hitam dan beberapa orang turun sembari menenteng senjata lalu langsung menembakki mereka dan mereka jatuh ke sungai.

Keiko melihat ada bayangan seseorang didalam mobil yang sedang menatap kearah dimana tempat mereka berdua jatuh ke sungai.

Saat akan mendekat kearah mobil itu, tiba-tiba tubuh Keiko seakan tertarik dengan keras hingga membuatnya ngelenyep seketika.

Keiko menutup matanya karena tubuhnya terasa sangat tidak nyaman.

Dia membuka matanya dengan cepat karena merasa ada seseorang yang menepuk pipinya dengan sangat keras.

Nafasnya terengah-engah dan keringat sudah membasahi dahinya sekarang.

Dia melihat ada Ayahnya, Haruto dan Hana yang sedang menatapnya dengan sangat khawatir disana.

"Syukurlah kau sudah sadar" ucap Hana sembari menghela nafasnya lega.

"Apa yang terjadi?" Ucap Keiko pelan.

"Kau berteriak-teriak saat tak sadarkan diri tadi" ucap Hana.

"Tak sadar?" Ucap Keiko bingung.

"Kau tak sadarkan diri karena kepalamu membentur kursi kemarin malam" ucap Keizo sembari duduk di sofa yang empuk itu.

Kemarin malam?

Tunggu, kepalanya belum tersambung dengan ingatannya.

"Sudahlah, kalian semua keluar" ucap Keizo.

Tanpa bicara, Haruto dan Hana langsung keluar dari ruangan inap Keiko lalu menutup pintu dengan sangat pelan.

Keizo berdiri lalu berjalan kearah brankar Keiko dan berhenti disamping Keiko.

"Kepalamu sakit?" Ucap Keizo sembari memegang kepala Keiko yang sudah diperban itu.

"Sedikit" ucap Keizo.

Walaupun sekilas, tapi dia bisa melihat jika wajah ayahnya itu terlihat sangat lega tapi wajah itu langsung berubah lagi menjadi datar dalam sekejap mata.

Dan dia ingat wajah ayahnya saat menggendong dirinya kemarin malam. Wajah yang sangat khawatir dan panik.

Seketika dia langsung tersenyum pelan mengingat itu.

"Kenapa tersenyum" ucap Keizo.

Sialan, pria itu melihatnya? Padahal dia tersenyum sangat kecil!

"Tak ada. Ano... Begini..." Ucap Keiko ragu-ragu.

Keizo menatapnya bingung disana.
"Ada apa?" Ucap Keizo.

"Tadi aku melihat ingatanku yang hilang. Termasuk insiden penembakan waktu itu" ucap Keiko.

Keizo terkejut mendengar itu. Dia langsung duduk di kursi yang ada disamping brankar Keiko dan menatap wajah Keiko serius disana.

"Beritahu aku apa yang kau ingat" ucap Keizo.

"Aku bertemu dengan seorang gadis yang hendak bunuh diri dan menyelamatkannya. Kami berbincang beberapa saat dan sebuah mobil datang" ucap Keiko.

"Mobil? Lalu?" Ucap Keizo.

"Beberapa orang keluar dari mobil itu dengan membawa senjata lalu menembakki kami hingga jatuh ke sungai" ucap Keiko.

Tangan Keizo langsung menggepal karena marah, rahangnya juga mengeras hingga sedikit menggertak disana.

"Plat mobil atau bagaimana model mobil itu, kau ingat? Atau apapun yang kau ingat, beritahu aku" ucap Keizo.

"Ada seseorang yang menatapku didalam mobil...." Ucap Keiko.

Keizo berdiri dengan cepat hingga kursi yang didudukinya tadi terdorong kebelakang hingga ngagubrag dibelakang sana.

"Wajahnya! Beritahu aku wajahnya!" Ucap Keizo sedikit keras.

"Aku tidak tahu..." Ucap Keiko.

"Kau harus mengingat itu! Coba ingat lagi dan katakan padaku, gambarkan wajahnya!" Ucap Keizo.

Potongan ingatan mulai terlihat didalam benak Keiko.

Banyak sekali potongan ingatan itu.

Keiko memegang kepalanya karena terasa sangat sakit sekali saat dia berusaha mengingat wajah orang yang menatapnya didalam mobil saat hari itu.

Keizo memegang tangan Keiko lalu mengelus kepala Keiko lembut.

"Cukup. Kau tidak perlu mengingat itu lagi, maaf. Maafkan ayah..." Ucap Keizo lirih.

Keiko menatap Keizo yang sudah hampir akan menangis itu disana.

Wah, ini pertama kalinya dia mendengar kata ayah dari mulut Keizo sendiri.

Keizo yang salah. Dia terlalu memaksakan Keiko untuk mengingat hari terkutuk itu, dia terlalu menekan Keiko.

"A-aku akan mengingat semuanya, pasti" ucap Keiko pelan lalu menutup matanya.

Keizo mengangguk kecil lalu mencium kening putrinya itu.

"Jangan mengingat itu, ayah tidak ingin kau menjadi lebih terluka. Ayah tidak mau melihatmu menangis lagi" ucap Keizo.

Keizo mencium tangan Keiko yang sangat kecil ditangannya itu.

Tangan yang jarang dia genggam... Tangan yang selalu kecil, sama seperti dulu terkahir kali dia memegang tangan ini...

Semuanya tidak berubah pada Keiko.

Gadis didepannya ini masih putri kecilnya yang dulu.

Anak gadisnya, Keiko Yamaguchi.

.

.

.

TBC

Soul TransferWhere stories live. Discover now