Bab 13

2.7K 323 7
                                    

Keesokan harinya..

Dari kemarin dia selalu berusaha mengingat ingatan dimana dia mengetahui nama pelaku yang dia cari cari selama ini. Tapi tidak bisa.

Pernah dia sangat kesal sekali hingga marah-marah karena tidak bisa mengingat ingatannya yang hilang.

Sekarang, dia sedang berada di sebuah mall bersama Hana karena dia ingin membeli stok Snack yang sudah mulai habis di mansion.

Tentunya dengan Shinba dan beberapa anak buah ayahnya juga.

Yakali dia pergi sendiri, mungkin saat ayahnya kembali dari Rusia pasti dia akan langsung diberikan hukuman.

"Kalian ingin membeli apa?" Ucap Keiko pada anak buah ayahnya itu.

"Tidak keiko-sama" ucap mereka bersamaan.

"Katakan saja, ayah tidak ada disini dan dia tidak akan marah juga jika aku membelikan sesuatu untuk kalian" ucap Keiko.

"Bagaimana jika daging? Kita akan BBQ bersama nanti malam" ucap Shinba.

"good!" Ucap Keiko senang.

Paman Shinba sangat cerdas!!!

Dengan cepat dia berjalan kearah stand daging dengan semangatnya bersama Hana disampingnya.

"Jangan terlalu banyak, Keiko" ucap Hana saat melihat Keiko memasukkan banyak sekali daging kedalam keranjang belanjaan.

"Eonni? Kau ingat ada berapa orang di mansion? Banyak sekali!!! Kita harus membeli banyak daging agar semuanya kebagian" ucap Keiko.

Saat sudah membawa membeli daging-daging itu, mereka pergi kearah kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.

Hana yang mengantri dan dia menunggu di mobil bersama beberapa anak buah ayahnya disana.

"Ayah malam ini akan ada dirumah bukan?" Ucap Keiko.

"Sepertinya begitu" ucap Shinba.

Dia harus memastikan ini karena mereka akan bersenang-senang malam ini dan dia tidak mau ayahnya ketinggalan untuk itu.

Jarang-jarang mereka berkumpul bersama seperti nanti bukan?

Hana datang dengan beberapa orang dibelakang yang sedang membawa beberapa kantong plastik besar berisi daging-daging tadi.

Mereka memasukkan kantong-kantong plastik itu kedalam bagasi mobil yang dinaiki oleh anak buah ayahnya.

Mereka datang dengan 3 mobil kesana, 1 mobil dinaiki Keiko dan 2 lainnya dinaiki oleh anak buah ayahnya.

Tepat saat Keiko akan berjalan kearah pintu mobil, dia meras ada sesuatu yang datang kearahnya.

Dengan cepat dia mundur lagi dan benar saja, ternyata ada sebuah pisau yang langsung menancap di tembok dimana dia akan melintas tadi.

"Keiko!" Teriak Hana.

Anak buah ayahnya langsung mengelilingi tubuh Keiko dan Shinba sedang mengejar orang yang melemparkan pisau itu tadi bersama beberapa orang disana.

"Kau tidak apa-apa?" Ucap Hana.

"Ya" ucap Keiko.

Keiko menatap kearah pisau yang masih menancap di tembok itu dan dia melihat ada sebuah benda putih di gagang pisau itu.

Dia berjalan maju, keluar dari perisai manusia yang dibuat oleh anak buah ayahnya itu.

Dan benda putih itu adalah sebuah kertas.

Keiko menarik pisau itu dan melihat ada sebuah kertas di gagang pisau itu. Dia membawa kertas itu dan melihatnya.

Saat ingin membaca itu, Shinba datang dengan membawa seorang pria yang sudah babak belur disana. Dia memasukkan kertas itu kedalam saku celananya dan melihat kearah Shinba.

Keiko berjalan mendekat kearah pria itu.

"Siapa yang mengirimmu" ucap Keiko.

Tapi pria itu tidak menjawab.

"Paman" ucap Keiko.

Shinba mengangguk dan menekan tangan pria itu hingga pria itu. Berteriak kesakitan disana.

"Aku akan bertanya sekali lagi dan jawab dengan cepat, jika tidak kau mati" ucap Keiko sembari mengarahkan pisau itu pada pria itu.

"Siapa yang mengirimmu?" Ucap Keiko dingin.

Setelah Keiko mengatakan itu, pria itu terlihat begitu gelisah dan terlihat sangat ketakutan disana.

Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba kepala orang itu meledak dan pecah hingga membuat otaknya berceceran dimana-mana dan itu mengenai mereka yang ada didekat pria itu, termasuk Keiko!!!!

"Shit!!" Umpat shinba.

Keiko menyeka wajahnya yang terdapat darah serta ceceran otak pria itu tadi dengan cepat.

"Apa-apaan itu" ucap Keiko.

Mereka semua menatap jasad pria itu yang kepalanya sudah hancur hingga tidak terbentuk lagi akibat ledakan tadi.

Shinba membawa sebuah handuk kecil dan botol air didalam mobil dan memberikan itu pada Keiko untuk membersihkan wajahnya lagi disana.

Hana membawa Keiko mundur dan membersihkan wajah mereka disana.

"Bawa mayatnya dan berikan pada Yuta" ucap Shinba.

"Hai shinba-san" ucap mereka.

Shinba menoleh kebelakang dan melihat Keiko yang masih membersihkan wajahnya itu disana.

"Kau baik-baik saja?" Ucap shinba.

"Yeah" ucap Keiko.

Setelah itu, shinba membawa Keiko masuk kedalam mobil bersama Hana dan mereka pergi dari sana dengan diikuti satu mobil saja.

Sepertinya satu mobil lainnya mengurus mayat pria dengan kepala meledak tadi.

Kenapa kepala pria itu bisa meledak sedangkan tidak ada yang menembak kepala pria itu?

Itulah pertanyaan Keiko sekarang.

Bagaimana bisa itu terjadi dengan sendirinya? Dan itu seperti ledakkan bom!

Dan dia teringat dengan kertas yang dia temukan tadi, dia masih diam dan akan membuka kertas itu saat sudah sampai di mansion.

Mungkin saja itu ada hubungannya bukan?

.

.

.

TBC

Soul TransferWhere stories live. Discover now