6 - Suspect

655 149 86
                                    

"Earl, kau menemukan wanita itu?"

Earl langsung berbalik, kemudian dia melangkah sedikit mundur hingga Winona benar-benar terpojok di tembok dan tak bisa bergerak.

"Ya, aku menemukannya. Kau boleh pergi lebih dulu bersama Leonard biar wanita ini aku yang urus."

Mosha tampak menyeringai usil, kemudian dia mencoba mengintip ke belakang tubuh Earl, tapi Earl langsung bergeser menutupi Winona dan memberi isyarat kepada Mosha untuk segera pergi.

"Baiklah, tapi cepat selesaikan urusanmu karena Phillipe meminta kita bertiga untuk bertemu dengan pemilik klub yang baru di ruangannya."

Earl mengangguk, kemudian Mosha segera berlari menaiki tangga dan meninggalkan mereka berdua. Seketika itu Winona langsung mendorong Earl, dan Earl lantas tertawa sambil membalikan tubuhnya menghadap Winona.

"Jadi kau salah satu dari pemain Phoenix?" tanya Winona, dengan sedikit mengangkat dagunya.

"Kau bertanya karena memang tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu?" tanya Earl sambil menunjuk logo Phoenix di jaketnya.

"Jika aku tahu, aku tak akan mau ikut kemari."

Mendengar itu Earl menyeringai, kemudian dia kembali melangkah mendekat namun kali ini Winona tetap berusaha tenang dan tidak melepaskan tatapan matanya.

"Memangnya kau mengikuti siapa sampai terjebak di sini? Temanmu yang bersembunyi di dalam toilet itu?"

Winona mengernyitkan dahinya, kemudian ia tertawa geli. Sedangkan Earl hanya menatapnya menunggu jawaban dari Winona.

"Aku tak akan mengatakannya, nanti juga kau tahu sendiri."

"Ok, lagi pula aku tidak sepernasaran itu. Dan aku pikir kita tak akan pernah bertemu lagi," ujar Earl sambil berlalu pergi.

"Aku juga mengharapkan hal yang sama, untuk apa kita bertemu lagi? Aku menyesal bisa melihatmu lagi," sergah Winona tak terima.

"Lalu kenapa sekarang kau berjalan mengikutiku?" tanya Earl tanpa menoleh ke arah Winona yang berjalan di belakangnya.

Langkah Winona seketika terhenti, dan dia langsung meringis ketika menyadari satu kakinya menginjak rumput yang basah itu.

"Aku sedang bicara, dan aku tak mau jika kau tak mendengarkan perkataanku!" pekiknya.

Earl tidak menanggapinya, kemudian dia menunduk mengambil sepatu Winona.

"Aku tak suka diabaikan!" tandas Winona dengan tatapan tajamnya.

"Si pencari perhatian?" Earl menyeringai, kemudian dia kembali berjalan ke arah Winona lalu berjongkok di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan?"

Earl tidak menjawab, tapi dia langsung mengangkat kaki Winona, lalu dia membersihkan telapak kakinya yang basah dengan bagian lengan jaketnya. Lalu setelah itu dia menuntun kaki Winona dan memasangkan kembali sepatunya.

Jangan tanya bagaimana perasaan Winona sekarang! Wajahnya yang bersemu merah sudah cukup menjelaskannya.

"Jangan berkeliaran dan berbuat onar di tempat orang lain, kau mengerti Winona?" Earl mendongak menatapnya, dan yang ditatap tak bisa menjawab.

Setelah selesai, Earl lantas kembali berdiri dan menatapnya dengan lekat, sehingga membuat Winona kikuk dan mengalihkan pandangannya.

"Cepat pulang, sebentar lagi gelap."

Setelah mengatakan itu, Earl kemudian melangkah pergi meninggalkan Winona sendirian di tengah lapangan dengan perasaan yang tidak karuan.

----

Falling In Love With Prince Of Walingtonजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें