17 - Firasat

760 174 144
                                    

Winona sekarang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga. Earl sudah menyiapkannya sebelum mereka pulang tadi, dan tatapan Earl padanya sekarang seolah dia sudah siap memangsanya.

"Apa kau serius? Kau tidak lelah?" Winona berjalan mendekat, lantas Earl merangkulnya dan mereka berjalan menuju ruangan gym.

"Energi di tubuhku langsung terisi setelah bersamamu. Lagi pula kita tidak akan melakukan latihan yang terlalu berat."

Earl membuka pintu ruangan gym, yang Winona yakini fasilitasnya cukup mempuni. Namun yang menarik perhatiannya adalah sebuah samsak yang tergantung di ujung sana.

"Apa kau selalu berlatih sendirian?"

"Tidak selalu. Terkadang aku berlatih dengan Yohanes, dia yang mengurus rumah ini. Atau terkadang dengan Zidane, tapi sekarang dia masih dalam masa penyembuhan."

Earl mengambil handwrap dari nakas kemudian dia mulai melilitkannya di tangan. Tapi Winona tak tinggal diam dan mulai membantu melilitkannya sampai terasa nyaman di tangan Earl. Earl pun menghadiahinya kecupan di puncak kepala Winona, dan Winona tersenyum dibuatnya.

Setelah itu, Earl melangkah menyalakan musik dan dia membawa Winona untuk mulai melakukan peregangan lebih dulu.

"Tapi, apa tidak apa-apa meninggalkan Mili ketika keadaannya seperti itu?"

Pertanyaan Winona seketika membuat mood Earl kembali jatuh.

"Kau ingin aku pergi ke sana dan meninggalkanmu lagi?" tanyanya datar.

Winona tersenyum getir, dia lantas menghampiri Earl dan memeluknya dari belakang. "Aku hanya tidak mau kau pergi tanpa sepatah kata."

Earl menoleh padanya, dan dia masih dibuat heran dengan sikap Winona.

"Entah apa yang terjadi di antara kalian, apapun itu sebenarnya aku tak perlu ikut campur. Tapi, jika apa yang terjadi di antara kalian dan pada akhirnya malah membuatmu bersikap buruk padaku, maka aku tak akan tinggal diam."

"Aku tak akan mengulangi kesalahanku, jadi bisakah kau berhenti bersikap mencurigakan seperti ini?"

"Aku?" Winona tersenyum lalu dia melangkah pergi menjauh, dan mulai melakukan peregangan. "Apa yang kau pikirkan?"

"Jangan sentuh Mili! Aku sendiri yang akan menyelesaikan urusanku dengannya."

Winona lantas tertawa, betapa menyedihkannya Earl.

"Earl, apa sebegitu besar rasa cintamu padanya?"

"Sudah, hentikan!"

Winona mengendikan bahunya tak acuh lantas dia kembali fokus melakukan peregangan dan Earl pun mulai melakukannya juga. Mereka saling menatap bayangan di cermin dengan perasaan yang bisa dibilang mulai tak yakin dengan satu sama lain.

"Kau mau melakukan kardio lebih dulu?" tanya Earl.

"Ya, ayo lakukan!"

Mereka mulai melakukannya bersama, meski awalnya saling diam, tapi kemudian mereka mulai saling berbicara ketika Earl mulai mengoreksi gerakan tubuh Winona yang salah.

"Sedikit lebih diturunkan Winona, kenapa dari bagian punggung ke bokong ini sangat kaku?" Earl mulai tampak kesal karena Winona cukup kesulitan melakukan squat dengan posisi yang benar.

"Iya, lalu sekarang bagaimana? Ya Tuhan, lututku tak pernah sesakit ini. Aku tak bisa squat."

"Tetap di tempatmu, jangan bergerak sedikitpun." Earl lantas berjalan ke arah lain, lalu kemudian dia kembali dengan plat dumbble yang dia bawa dengan berat 5 kg.

Falling In Love With Prince Of WalingtonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora