|27| LDR

5.1K 305 4
                                    

"kamu baik-baik disini ya"Vero memeluk erat istrinya

"Kamu juga baik-baik disana, jaga kesehatan kamu, jangan hianatin aku, jangan cari bule" Vero terkekeh

"Nggak akan sayang, aku berangkat ya" gilsha mengangguk lalu mencium tangan Vero

"Bye" wanita itu melambaikan tangannya

"Mbak Zahra titip mas Vero ya" Zahra tersenyum lalu mengangguk

Di perjalanan pulang dari bandara, gilsha pulang ke rumah mertuanya, Vero mengungsikan dirinya Disana, entahlah apa maksud Pria itu

"Ma, gilsha bawa ini" Ira mengerutkan keningnya

"Apa?" Tanya wanita paruh baya itu

"Tadi gilsha sepulang nganterin mas Vero mampir di restoran sushi kesukaan mama" Ira tersenyum

"Gak salah Vero milih kamu nak" gilsha tersenyum

"Kalo gitu Gilsha ke kamar dulu" wanita itu menaiki tangga menuju lantai 2

Tapi saat gilsha melewati kamar adik iparnya, dia mendengar sesuatu yg membuat nya terkekeh, gilsha kembali mendengarkan ucapan putri

"Kemarin gue nembak cowok, eh ternyata cowok juga suka sama gue"

"Gapapa kali trend baru, cewe yg nembak duluan, yakali cowok Mulu. Kalo kita udah suka mah ya tinggal gas aja atuh"

Gilsha tersenyum, wanita itu mengetuk pintu kamar putri"masuk"

Putri menutup panggilan telponnya ketika melihat gilsha masuk"siapa cowok yg kamu tembak?" Tanya Gilsha dengan senyuman manisnya

"K-kakak denger?" Gilsha mengangguk

"Aaaaa aku malu ih" gadis itu malah memeluk Gilsha

"Loh Malu kenapa? Kakak kan kakak kamu juga put, ayo cerita ke kakak, mumpung kakak lama tinggal disininya" putri melepas pelukannya

"Jdi sebenernya aku suka sama kakak kelas aku" gilsha manggut-manggut

"Trus?"

"Aku nembak dia langsung, soalnya aku gak kuat kalo harus mencintai dalam diam, eh tapi ternyata dia juga suka sama aku. Trus sekarang kita berkomitmen, udah itu aja gak ada yg spesial. Emang si agak aneh cewek nembak duluan, tapi kan biar gak keduluan sama orng lain '' gilsha menatap putri

"Mput, dia baik kan? Kakak Takut dia cuma manfaatin kamu doang" ujar Gilsha

Putri menggeleng kan kepalanya"nggak kok kak, kak Raihan orngnya baik, lagipula dia dari keluarga yg paham agama, gak mungkin juga dia manfaatin aku. Trus kita juga gak pacaran tapi cuma berkomitmen untuk saling menjaga hati" gilsha tersenyum

"Jadi sekarang yg buat kamu berubah sedikit demi sedikit ini gara-gara itu toh hm?"ledek gilsha

"Apa sih kak Malu" cicit putri sembari menutup wajahnya menggunakan jari tangannya

"Yaudah kalo gitu kakak ke kamar Abang kamu dulu ya, kalo mau curhat lagi datang aja ke kamar" putri mengangguk

Di kamar Vero, gilsha menghirup aroma yg selalu nempel di tubuh suaminya itu, aroma yg buat hati nya nyaman, aroma ini yg selalu membuat gilsha tergila-gila dengan pemilik aroma ini


***

Seharian menunggu telpon dari Vero membuat gilsha gila, wanita itu sudah mengantuk karena hari sudah menunjukkan pukul setengah 1 malam

Dari siang gilsha menunggu telpon dari Vero tapi pria itu belum menelponnya sampai sekarang, jika dihitung-hitung, seharusnya Vero sudah sampai disana

Alkavero (SELESAI) ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن