REVAL

21- SIAPA EMILEY?

YUK ABSEN DULU YANG BACA CERITA REVAL, JANGANLUPA VOTE DAN KOMEN YA.
YANG BELUM FOLLOW, FOLLOW DULU.

FOLLOW JUGA INSTAGRAM
@shasfaa_yf
@wp.shasfaa_yf
@rvlnthn_andreass
Buat info kalo aku up ceritanya cmiw<3

HAPPY READING💝

"Reval!"

"Kata om Andre pulang sekolah aku suruh kerumah kamu gimana boleh ngga?"

"Gue ada urusan."

"Kan om And--"

"Lo bisa diem ga si Mil? Gue lagi sibuk." Ucapan Emiley terhenti saat Reval menginstruksi dirinya untuk tidak mengganggu.

"Sorry Val." Emiley menunduk seolah-olah dirinya menyesal. Entah drama atau bukan, namun dimata Iyan cewek itu hanya berpura-pura.

Iyan memang sudah mengenal Emiley sejak mereka berada di bangku SMP. Namun ia tak begitu dekat, hanya Reval yang sering bersama Emiley dulu.

Namun suatu kejadian membuat Reval tidak respect dengan gadis itu, sampai Emiley pindah keluar negri Reval tak pernah merubah ekspresi datar untuknya.

Emiley dulu dikabarkan telah berduaan dikamar hotel bersama pria yang sedikit lebih tua darinya. Reval menyaksikan kejadian itu saat dirinya mengikuti Emiley dari belakang, alasan yang membuat Reval muak adalah bahwa Emiley mengatakan dirinya akan ke toko bunga. Namun ternyata cewek itu malah berduaan di hotel bersama pria lain. Reval merasa ia telah dibodohi oleh sahabatnya sendiri.

Memang Reval dulu bukan pacar Emiley, namun diam-diam ia memendam perasaanya untuk gadis--ah wanita maksudnya. Ia menyukai Emiley yang notabenya hanya menganggap dirinya sebagai sahabat. Miris bukan?

Reval merasa dirinya telah gagal menjaga Emiley, ia tak pernah menyangka Emiley melakukan hal menjijikan seperti itu.

Reval mulai berubah saat dirinya mengetahui bahwa Emiley akan pindah keluar negri bersama papa nya. Belum sempat Emiley meminta maaf atas perbuatanya, namun gadis itu pergi seolah-olah melarikan diri tanpa mengucapkan pamit pada Reval.

Hingga ia menjadi cowok yang dominan dingin dan pedas, inilah alasan ia tidak bisa membuka hati untuk siapapun.

Namun kedangan Zera membuat dirinya telah meruntuhkan tembok yang sudah cowok itu bangun sekuat mungkin. Pada ahirnya tembok yang kuat itu runtuh dengan sendirinya.

Namun apa kabar sekarang? Gadis itu sudah kembali dengan raut binarnya seakan-akan dia tak pernah melakukan kesalahan apapun.

Gatau diri?

mungkin.

"Kini setelah Mama pergi ninggalin Reval, Sahabat ah bukan sahabat,  Reval suka Mah, tapi malah Emiley pergi ninggalin Reval. Perempuan memang begitu ya? Lucu sekali ya?"

Itulah dulu yang selalu Reval katakan saat dirinya selalu berdiam diri di kamar. Anak SMP yang belum berfikir luas dan selalu menyalahkan keadaan itu membuat dirinya dibutakan oleh masa lalu.

Hingga ia beranjak dewasa, rasa sakit itu belum juga hilang. Namun seiring berjalanya waktu ia mulai sadar jika ini bukan salah mereka. Melainkan salah dirinya yang selalu egois, memikirkan perasaan diri sendiri namun tidak pernah memikirkan orang lain.

Perlahan ia mulai bisa memaafkan keadaan, apakah ini salah keadaan? Atau dirinya? Jika mengingat semua itu, ingin rasanya ia menghilangkan ingatanya.

Cinta pertama yang lebih banyak memberi luka.