34- SIAPA PENGKHIANAT?

1.8K 158 4
                                    

BTW KALO ADA YANG NGERASA ANEH SAMA CERITANYA. ATAU KALIAN BACANYA KEK ADA YANG KELEWAT. COBA BACA DARI PART SEBELUMNYA, KADANG AUTHOR DOUBLE UP TERUS BISA KELEWAT.

Di part ini kalian bakal tau siapa dalang dibalik semua masalah yang ada pada Gaztra.

Kalo misal ada typo, tolong tandain pake komen ya biar aku perbaikin. Soalnya author ini suka typo🙂🙏

Oke jangan lupa buat vote ceritanya, happy reading to all🌷

---

"Oke Emiley, saya sudah mendengar semua penjelasan dari mereka. Jadi kamu tau kan konsekuensinya?"

"Sebenarnya pihak sekolah akan mengeluarkan siapa saja murid yang sudah mencemari nama baik sekolah kita."

"Tapi ini perintah Pak Andreass untuk tidak mengeluarkan kamu. Mengingat berapa hari lagi kita akan mengadakan ujian kelulusan tidak mungkin mengeluarkan murid segampang itu, jadi kamu masih diberi kesempatan. Tapi ingat kamu saya skors dan kamu harus janji untuk tidak mengulangi lagi."

Emiley hanya mengangguk, gadis itu terus menunduk.

"Iya pak, maaf jika saya salah," ucap Emiley lirih.

"Emang salah," jawab Bagas.

"Bagas, sudah," sela Pak Mamat. "Zera, kami sudah tau permasalahanya. Dan kami pihak sekolah minta maaf atas semua yang murid lakukan pada kamu."

"Iya pak gapapa kok, Zera ga masalah. Dan semoga ngga ada korban selanjutnya yang jadi bahan bullyan, yang Zera minta cuma satu. Sebelum Zera lulus, Zera mau disekolah ini tidak ada lagi pembullyan. Ga enak pak rasanya dihina sama mereka, apalagi kita ngga bersalah."

Vero diam-diam menatap Zera lekat, cowok itu nampak mendengarkan apa yang Zera katakan. Didalam hatinya ia memuji sifat Zera yang terlewat baik, apalagi gadis itu dengan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

"Meski mereka udah nyakitin lo Ra, tapi lo masih mau maafin mereka. Hati lo terbuat dari apasi?" batinya.

"Yaudah sekarang kalian boleh kembali ke kelas masing-masing." Mereka berdiri dan berpamitan pada Pak Mamat. Setelah itu semuanya beranjak dari ruang Bk.

Semuanya kembali ke kelas masing-masing, namun Reval memilih untuk ke rooftop bersama Iyan. Sebenarnya mereka ingin ikut, namun Reval menolaknya. Ia hanya ingin menenagkan pikiranya.

Reval berjalan pelan dengan fikiran yang kosong. Entah apa yang cowok itu pikirkan membuat ia tak konsentrasi saat Iyan bertanya.

"Val," panggil Iyan sekali lagi.

Reval tersadar dari lamunanya, lalu cowok itu menatap Iyan dengan mata teduhnya. Iyan merasa ada yang aneh dengan Reval. Setelahnya cowok itu hanya diam, sampailah di rooftop mereka berdua duduk di pembatas gedung sekolah.

"Val? U okey?" tanya Iyan ragu.

"Gue tau kok, gue disini yang udah lama temenan sama lo. Jadi gue tau apapun yang lagi lo rasain."

"Lo ngerasa bersalah kan sama Zera? Gimana? Dan nyatanya dia ga ngelakuin kesalahan apapun sama lo Val, tapi kenapa lo benci banget sama dia?"

"Gue juga ga mau mojokin lo Val. Kita ini sahabat, masalah lo juga masalah kita," sambung Iyan dengan serius.

"Tapi enggak dengan masalah ini Yan," balas Reval masih menatap langit.

"Lo gatau alesan gue benci sama dia kan?"

"Maksud lo Val?" tanya Iyan tak mengerti.

"Gue diteror sama seseorang." Reval menatap Iyan sekilas.

"Dan lo tau? Dia ngancem gue kalo gue deketin Zera kemungkinan besar geng kita ngga bakal tenang, dan hal pertama yang bakal diincer duluan."

REVALWhere stories live. Discover now