24- TARUHAN

1.7K 179 24
                                    

BELUM SEMPET DIREVISI, MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN, OKE SEBELUM BACA JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA YA THANKS.

YANG BELUM FOLLOW AKUN WP SHAA,FOLLOW DULU YA.

HAPPY READING TO ALL♥️

•••

"Jadilah cukup kuat untuk melepaskan dan cukup bijaksana untuk menunggu apa yang pantas untuk kamu dapatkan."

•••

Bagas yang mendengar segala macam ucapan Zera pun mengepalkan tanganya didepan pintu toilet. Ia marah, marah karena sahabatnya sendiri--lah yang membuat Zera seperti ini. Ia marah, karena tak bisa berbuat apa-apa. Dan disaat seperti ini, justru Reval tak mempedulikan Zera sama sekali.


"Bangsat," umpatnya, lalu menggebrak pintu toilet.

Brakk

Zera terlonjak kaget saat mendengar suara keras itu, sepertinya didepan toilet. Segeralah ia menghapus jejak air matanya yang sudah mengering, lalu ia beranjak.

Saat Zera membuka pintu toilet, ia menemukan Bagas yang sepertinya berjalan dengan tergesa. Terlihat dari tanganya yang mengepal, sepertinya cowok itu menahan amarah.

Ia mengikuti Bagas dari belakang dengan jarak yang sedikit jauh, entah di pikiran Zera ada yang sedang tidak baik-baik saja dengan Bagas.

•••

Reval sedang mencari keberadaan Zera, sedari pagi ia tak melihat gadis itu hingga sekarang. Berhentilah ia di depan toilet pria karena lelah berlarian mencari Zera. Sampai ia kaget saat Bagas mencrekam kerah seragamnya.

"Bangsat lo!" umpat Bagas.

Bugh

"Sahabat macam apa lo ha!"

Bugh

"Gue udah berkali-kali bilang sama lo, gausah denger ucapan Lorenz. Kenapa masih lanjut taruhanya hmm? Gimana dengan Zera, dia udah suka sama lo bangsat!"

"Lo masih taruhan sama Lorenz?" tanya Bagas dengan napas yang tersenggal.

Reval mendesis, "Kenapa emang kalo gue masih taruhan?"

"Kenapa harus Zera yang jadi taruhanya brengsek!?"

"Lo suka sama dia?" tanya Reval balik.

Bugh

Bagas menendang perut Reval dengan kuat. Ia tak menyangka taruhan itu masih berlaku hingga sekarang, hingga tak sadar korbanya sudah memiliki perasaan yang amat dalam padanya. Dia Zera.

Flashback on

Di warung dekat sekolah. Keenam cowok itu sedang asik nongkrong sambil bercanda ria.

"Woi lo tau gak murid baru yang sekelas sama kita?" tanya Bagas dengan antusias.

"Oh Zera? Dia kan cewek inceran gue," sambung Iyan.

"Cih apaan deh lo," balas Langit.

Ketika mereka sedang asik dengan dunianya masing masing, Lorenz mendekat kearah Reval sambil menepuk bahu cowok itu. Reval menoleh lalu mengangkat satu alisnya.

"Lo kenal sama anak baru itu kan?"

Reval hanya menggelengkan kepala nampak acuh, sepertinya ia tak tertarik dengan topik pembahasan Lorenz. Oke, Lorenz harus berusaha. Cowok itu lalu bertanya pada Reval.

REVALWhere stories live. Discover now