35- DIA?

1.8K 168 1
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya vote cerita saya. Dan komen di setiap part nya ya thanks<3

Part ini sangat panjang, buat kalian yang mau baca siapin kasur dulu sambil rebahan huhu😭

Please yang belum follow, vote, dan komen. Follow dulu ya bestie🌷🙏

Ini lanjutan part sebelumnya ya, kalo belum baca part 34, baca dulu. Happy reading🌷

---

"Ngga mungkin dia kan Val?" tanyanya sekali lagi.

Semuanya nampak tak percaya dengan apa yang mereka saksikan malam ini. Sebuah ketidakpercayaan, sebuah kekecewaan, kemarahan bercampur menjadi satu. Apa yang ia lihat sudah jelas bahwa dialah penyebab semua ini.

"Lo bercanda kan?"

"LO BECANDA KAN!" Iyan kini sudah tersulut emosi. Cowok itu mencerkam kuat kerah bajunya cowok yang hanya diam.

"Lo ga mungkin kan berkhianat dari kita!?"

"JAWAB GUE LORENZ!" Nadanya kian memuncak, membuat mereka diam.

"Lo gila ha!? Kenapa lo lakuin ini? Kita punya salah apa sama lo!"

"Jadi selama ini lo main dibelakang kita ha!?" Iyan hendak memukul Lorenz, namun Bagas sudah terlebih dulu melerainya.

Lorenz hanya terkekeh dengan pandangan sinisnya. "Kenapa hmm? Kaget?" tanyanya dengan remeh.

"GUE LAKUIN INI DEMI MEMBALAS DENDAM GUE KE PEMIMPIN KALIAN!"

"GUE LAKUIN INI SEMUA KARENA REVAL!"

"DIA PENYEBAB SEMUA INI!"

Nafas cowok itu tersenggal. Bahkan Reval hanya diam, ia tau semuanya, ia tau apa motivasi Lorenz mengkhianati dirinya dan juga sahabatnya.

"Tapi kenapa!? Kenapa lo ngga bilang sama kita! Kita ini sahabat lo, KENAPA LO JUSTRU MALAH BERKHIANAT!" Langit yang sedari tadi diam, kini ikut tersulut emosi. Cowok itulah yang sering bersama Lorenz. Ia tak menyangka jika selama ini sahabat dekatnya mengkhianati dirinya.

"Sahabat lo bilang? Heh, gue mau sama kalian itu cuma buat bales dendam ke dia." Tunjuk Lorenz pada Reval. "DIA YANG UDAH BIKIN KELUARGA GUE HANCUR!"

"BOKAP LO YANG UDAH BUNUH ADEK GUE! DAN LO YANG UDAH AMBIL BUNDA GUE. KURANG BERUNTUNG APA HAH!?"

Reval mematung ditempat, begitu juga dengan semua yang mendengar ungkapan dari Lorenz.

"Lo-renz, di-dia bunda lo?" Seketika Reval merasa dunianya berhenti. Ia baru tahu perihal ini, ternyata alasan Lorenz tak menghadiri acara papahnya dikarenakan Claudya adalah ibu kandung dari sahabat Reval sendiri--Lorenz?

"Gue ga percaya sama lo, lo cuma mau buat gue kalah kan?" desis Reval lagi, "gue tau lo cuma buat mereka benci sama gue iyakan?" Lanjutnya.

"Heh! Gausah banyak bacot lo. Mending serang aja langsung!" Jordi yang hendak menyerang ditahan oleh Lorenz dengan aba-aba jarinya.

"Gue mau beri sedikit pencerahan buat si perusak keluarga gue ini," sindirnya.

"Lorenz, please lo jangan gini. Kita semua ini sahabat lo kan? Ayo balik lagi, lo pasti cuma mau mancing Cobra kan biar mereka kalah? Bener kan Renz?" Iyan hendak memegang pundak Lorenz, namun ditepis kasar oleh cowok itu.

"Sahabat lo bilang? Sahabat dari mana hah!? BAHKAN PEMIMPIN LO AJA UDAH RUSAK KELUARGA KECIL GUE!"

"PAPA DIA UDAH BUNUH ADIK GUE. DAN SEKARANG BUNDA GUE UDAH LO REBUT! GUE GAPUNYA SIAPA-SIAPA LAGI! BAHKAN GUE GAPUNYA BOKAP, GA KAYA KALIAN! GUE IRI SAMA KALIAN. DAN KALIAN, GAUSAH SOK PEDULI SAMA GUE!"

REVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang