Ketua BEM Galak [Bagian 3]

786 97 25
                                    

A/N : Ide cerita dari Maheswara_ Semoga tidak mengecewakan 💜💜💜💜💜💜💜

*******

"Kenapa ada di sini?"

"Menunggu Jimin Hyung...."

"Oh."

Taehyung maju beberapa langkah ke arah Yoongi namun yang lebih muda memilih mundur beberapa langkah hingga Taehyung menghentikan pergerakannya.

"Takut padaku?"

Yoongi mengangguk pelan.

"Seharusnya kau tidak melihatnya." Taehyung mengusak rambutnya kasar. "Masuklah. Jimin masih di dalam."

Taehyung berbalik badan dan menjauh walaupun sejujurnya ia masih ingin berada di dekat Yoongi.

"Sudahlah. Kapan-kapan saja lagi."

Sementara itu, di tempatnya berdiri, Yoongi menatap punggung Taehyung yang semakin menjauh. Ia sedih dan takut saat melihat Taehyung marah sebab ia membenci suara keras. Ia tak menyangka bahwa Taehyung yang pendiam itu bisa marah sampai seseram itu.

"Tae Hyung...jangan marah-marah."

---

Selama beberapa hari setelahnya, baik Taehyung maupun Yoongi menghindari satu sama lain. Meskipun begitu, keduanya saling mencuri pandang saat yang lain tak melihat.

"Dari jauh, Tae Hyung tampan sekali. Apalagi dari dekat," batin Yoongi yang mengamati Taehyung dari salah satu kursi perpustakaan. Kakak tingkatnya itu berjarak sekitar sepuluh kursi darinya dan terlihat serius membaca sebuah buku tebal. "Tampan sekali."

Yoongi berusaha memusatkan perhatiannya pada tugas di depannya. Namun, kedua bola matanya sering sekali berhianat dan memutuskan mengagumi ketampanan Taehyung.

Sret!

"Mati aku!" Yoongi terkejut saat Taehyung menoleh ke arahnya. Ia buru-buru menutup semua buku di hadapannya dan memasukkannya ke dalam tas lalu berjalan cepat ke luar perpustakaan. "Kok bisa ketahuan sih? Aduh malu sekali!"

Yoongi berlari ke sembarang arah begitu dirinya berada di luar perpustakaan. Ia hanya berpikir untuk menyelamatkan diri dari Taehyung.

"Kalau ketemu lagi, bagaimana ya? Apa aku pura-pura tidak kenal saja?"

Bibir Yoongi terus saja komat-kamit menyuarakan isi kepalanya. Kakinya pun masih betah berlari. Sayangnya, ia tak sadar ke arah mana ia berlari.

Brugh!

"Aw!" pekik Yoongi seraya memegangi hidungnya setelah terjatuh karena menabrak sesuatu. "Sakit...."

Yoongi melihat ke depan dan ternyata ia menabrak dinding. Ia mengira bahwa ia akan menuju tangga. Ternyata salah.

Dari samping, seseorang mengulurkan tangan tanpa kata. Yoongi mengangkat wajah dan bertatapan dengan sepasang manik cokelat milik Taehyung.

"Bisa berdiri?"

"Bi-bisa kok." Yoongi bangkit tanpa meraih uluran tangan Taehyung.

"Ada yang sakit?"

"Cuma hidung."

Yoongi hendak menatap Taehyung namun kembali menunduk sebab yang lebih tua tengah menatapnya lekat.

"Kau lari dariku?"

"Hmm...tidak kok," dusta Yoongi. "Aku baru ingat ada janji."

"Di sini?"

Yoongi mengangguk.

All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang