Be Ours [Bagian 5]

430 58 30
                                    

Selama dua bulan setelah hari itu, Yoongi selalu meluangkan waktu mengajak Taehyung makan bersama atau menonton konser musik atau jalan-jalan. Kadang-kadang Jiyeon pun ikut serta. Pemuda itu sendiri semakin sering berada di rumahnya untuk memasak dan bermain bersama Jiyeon. Beberapa kali, Taehyung juga menginap di rumahnya menemani putrinya ketika Yoongi harus ke luar kota atau lembur.

"Appa, kapan Kim Ssaem datang? Kim Ssaem janji langsung ke sini dari Daegu, kan?" tanya Jiyeon untuk kesekian kali.

"Sabar ya, Jiyeonnie. Kim Ssaem tadi kan sudah bilang kalau di jalan macet karena hujan deras. Bagaimana kalau Jiyeonnie istirahat dulu? Nanti Appa bangunkan kalau Kim Ssaem datang."

Jiyeon sebenarnya masih ingin menunggu namun ia mengantuk hingga akhirnya mengangguk dan membiarkan Sang Ayah menggendong lalu membawanya ke kamar. Tak sampai lima menit, gadis kecil itupun tertidur.

Yoongi memeriksa ponselnya lagi dan mengirim pesan pada Taehyung namun tak langsung menerima balasan. Ia kuatir karena seluruh Korea diguyur hujan deras sejak kemarin dan sekarang Taehyung tengah menyetir dari Daegu ke Seoul dalam cuaca seburuk ini.

"Semoga dia baik-baik saja."

Yoongi menuju jendela dan memandangi kebunnya yang menerima jutaan galon air hujan sejak kemarin. Namun, hal tersebut justru makin membuatnya kuatir dengan keadaan Taehyung.

"Ya Tuhan, lindungi dia. Aku bisa gila kalau ada apa-apa."

Yoongi mencoba mengalihkan pikiran dengan bermain piano, menonton televisi, membaca, bahkan mengamati satu per satu koleksi CD miliknya di pojok ruangan. Tetap saja otaknya kembali pada Taehyung. Apalagi ketika jam dindingnya berdenting sebelas kali dan masih belum ada kabar dari Taehyung.

Yoongi merebahkan diri di sofa dan membuka galeri ponselnya, memandangi satu per satu foto-foto yang menampilkan Taehyung dan Jiyeon, Taehyung dan dirinya juga Jiyeon, Taehyung di café, Taehyung dan pemandangan dan yang lain. Namun semuanya dihiasi wajah pemuda yang, harus ia akui, sudah berhasil membuatnya jatuh cinta.

"Aku malah bertambah rindu melihat foto-fotonya." Ia meletakkan ponsel di atas perut dan kembali melihat ke luar jendela. "Kapan berhenti hujannya? Taehyungie belum pulang."

Yoongi masih memperhatikan hujan saat samar-samar didengarnya suara mobil berhenti. Ia pun bangkit dan berdiri di jendela. Ia memang melihat sorot lampu mobil namun hujan dan malam menyembunyikan jenis mobil tersebut dari netranya. Namun, ia langsung meraih payung di dekatnya dan berlari ke luar ketika sebuah siluet memasuki pekarangan.

"Apa kau mau masuk angin? Di mobilmu tidak ada payung?" tanya Yoongi kala berhasil memayungi Taehyung yang terlihat lelah. "Ayo masuk. Aku bisa memarahimu lagi nanti."

"Terima kasih, Hyung."

---

Taehyung merasa lebih baik setelah mandi air hangat dan mengenakan pakaiannya yang sengaja ditinggalkan di rumah Yoongi. Sepertinya pria itu sudah mencuci dan mengeringkannya. Ia bahkan mencium wangi harum yang menguar dari kaos berwarna putih dan celana pendek yang dikenakannya.

Ia membuka pintu kamar Yoongi dan melihat pria itu sibuk di dapur. Namun pemandangan di depannya sangatlah menganggu karena Yoongi tampak sangat menggoda dengan kaos putih yang memperlihatkan sedikit tulang selangka dan dadanya. Benar-benar pemandangan yang menyegarkan.

 Benar-benar pemandangan yang menyegarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang