Sajangnim [Bagian 2]

503 78 23
                                    

Sepuluh bulan lalu

Taehyung dan Yoongi sering bertemu pada jam makan siang di atap gedung jika Taehyung berada di kantor. Ia sangat menyukai masakan Yoongi hingga pria yang lebih tua itu pun makin semangat belajar memasak menu berbeda-beda.

"Saya tahu Sajangnim tidak suka pedas. Jadi yang ini hanya pakai merica sedikit saja. Hanya supaya rasanya seimbang." Yoongi menyodorkan sekotak japchae, telur, dan aneka sayur.

"Seperti biasa, terlihat enak. Terima kasih, Yoongi-ssi."

"Sama-sama, Sajangnim. Semoga tidak mengecewakan."

Keduanya makan sambil berbincang. Sebuah kegiatan yang sangat disukai keduanya.

Tuk!

Taehyung meletakkan sekaleng kopi dingin di hadapan Yoongi.

"Saya tahu ini merk kesukaan Anda."

Yoongi tersenyum lebar.

"Terima kasih, Sajangnim. Di mana Anda membelinya? Sudah dua hari merk ini tidak ada di vending machine kantor."

"Tadi pagi saya melihatnya di mini market dekat rumah."

Yoongi tampak berbinar. Ia sangat menyukai kopi dan akhirnya bisa meminum lagi kopi kalengan kesukaannya.

"Senin saya akan memasak sesuatu yang istimewa sebagai ucapan terima kasih."

"Kenapa Senin?"

"Hari ini Jumat dan kita tidak bekerja pada akhir minggu."

"Ah, benar juga." Taehyung terdengar tak bersemangat karena artinya ia tak akan bertemu Yoongi selama dua hari. "Apa Yoongi-ssi ada acara akhir minggu ini?"

"Hmm tidak ada yang khusus. Hanya mau tidur dan belanja. Mungkin juga menonton film di rumah."

"Mau jalan-jalan?" Taehyung melontarkan ide tiba-tiba. "Sepertinya enak juga ke pantai dan sudah lama saya tidak ke pantai."

Yoongi terlihat ragu. Sejujurnya ia menyukai tawaran atasannya itu namun merasa kuatir jika ada karyawan lain yang tahu.

"Tenang saja. Kita bisa pergi ke Busan. Saya yakin kita tidak akan bertemu orang dari kantor."

Yoongi kembali mempertimbangkan ajakan Taehyung.

"Baiklah. Saya akan memasak untuk makan siang."

"Bagaimana kalau saya traktir? Ada tempat makan enak yang saya suka di Busan."

"Hmm boleh juga. Terima kasih, Sajangnim."

Taehyung mengangguk dan mengeluarkan ponselnya lalu menyodorkan benda tersebut pada Yoongi yang kebingungan.

"Masukkan nomor Yoongi-ssi supaya saya tahu harus menjemput di mana besok."

"Ah iya." Yoongi mengetik nomornya dan mengembalikan ponsel Taehyung. "Silakan, Sajangnim. Apartemen saya ada di daerah Myeongdong."

"Baiklah. Saya akan mengirim pesan nanti." Taehyung merasakan ponselnya bergetar. "Maaf, harus kembali ke ruangan sekarang. Ada tamu. Terima kasih makan siangnya, Yoongi-ssi."

"Sama-sama, Sajangnim. Fighting!"

Taehyung terkekeh. Ia bangkit dari kursi dan mengamati Yoongi yang membereskan kotak makan siang.

"Yoongi-ssi, mau menikah dengan saya? Saya sangat suka masakan Anda."

Yoongi terkekeh seperti biasa. Ia masih menganggap atasannya itu sebagai pria yang lucu.

All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang