You Are My Glory [Bagian 3]

326 59 10
                                    

Yoongi hampir terlelap ketika sesuatu yang membuatnya penasaran kembali muncul. Ia meraih ponsel dan mengetik nama Kim Taehyung di kolom pencarian.

"Wajahnya familier tapi rasanya belum pernah bertemu."

Yoongi membaca informasi pribadi singkat Kim Taehyung lalu melihat beberapa fotonya dan terpaku pada salah satu foto pemuda itu yang mengenakan seragam SMA.

Yoongi menatap lama ke arah wajah Taehyung kemudian mengusap wajah di layar ponselnya itu dengan ibu jari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi menatap lama ke arah wajah Taehyung kemudian mengusap wajah di layar ponselnya itu dengan ibu jari.

"Aku tidak mengenalmu tapi kenapa rasanya sangat rindu. Kau siapa?"

Yoongi menurunkan pandangan dan alisnya terangkat saat melihat jam tangan yang dikenakan Taehyung.

"Ini kan-" Yoongi membuka laci teratas nakas di sisi kanannya dan meraba-raba isi laci hingga tangannya menyentuh sesuatu. "Jam tangannya sama."

Ia membolak-balik jam tangan bertali cokelat yang ia yakini terbuat dari kulit asli.

"Ini merk mahal. Mana mungkin aku bisa membelinya. Tapi kenapa aku bisa punya?"

Yoongi menghela nafas kesal. Ia benar-benar ingin mengingat kejadian dan peristiwa apa saja yang dialaminya di masa lalu.

"Apa kepalaku harus terbentur supaya bisa ingat lagi?"

---

"Hebat seperti biasa!" puji manajer Taehyung setelah pemuda tersebut turun dari panggung. "Karena kau tidak ada jadwal lagi sampai lusa, kau boleh melakukan apapun yang kau mau."

"Hm."

Taehyung duduk di depan kaca, membiarkan penata riasnya membersihkan riasan dan melucuti perhiasan yang dikenakannya.

"Ada libur, Oppa mau apa?" tanya penata riasnya.

"Tidur."

Perempuan muda itu mengangguk.

"Rencana yang bagus. Oppa memang perlu beristirahat."

Taehyung tersenyum. Ia memejamkan mata selama beberapa menit hingga manajernya masuk dan berkata bahwa mereka akan kembali ke hotel. Ia mengucapkan terima kasih pada penata riasnya, memeluk gadis itu sebentar, lalu berjalan di belakang manajernya.

Taehyung menatap ke luar jendela mobil tanpa memperhatikan tempat apa saja yang mereka lewati. Lama-kelamaan, kilasan cahaya dari luar itu membuat kelopak matanya memberat. Sebelum benar-benar terlelap, ia mendengar manajernya berujar, "Nama rumah makan yang kemarin itu Dapur Min."

---

Yoongi merasa jantungnya berdebar cepat sejak selesai sarapan. Ia yakin bahwa akan ada sesuatu yang terjadi namun tak dapat menerka apa kiranya.

"Eomma dan Abeoji baik-baik saja, kan?"

"Kau lihat sendiri kami masih berdiri di depanmu. Ada apa sebenarnya?"

All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang