F4 [Bagian 3]

344 67 11
                                    

A/N: Boys Over Flower permintaannya 939597k

Semoga suka dan tidak mengecewakan 💜💜💜💜💜💜💜

******

"Sepertinya ada yang sedang bahagia?" Junmyeon berkomentar setelah beberapa menit memperhatikan Taehyung terus tersenyum.

"Siapa?" timpal Namjoon.

Junmyeon menunjuk Taehyung dengan dagunya. Namjoon yang melihatnya memutuskan melemparkan sebuah bidak catur di meja ke arah Taehyung.

"Apa sih?"

"Kau kenapa? Melamun tapi senyum-senyum sendiri."

"Mungkin mulai gila, Joon."

"Enak saja." Taehyung memperhatikan sekelilingnya. "Jungkook mana?"

"Lupa? Ke bandara. Jimin pulang dari Swiss hari ini."

"Oh iya. Kenapa kita tidak ikut?"

"Dan membiarkan Bugs Bunny berotot Popeye itu memiliki alasan menghajar kita karena mengganggu waktunya lovey dovey? Tidak, terima kasih." Junmyeon menjelaskan tanpa mengalihkan pandangan dari majalah ekonomi dan bisnis kesukaannya.

Namjoon mendengus geli sementara Taehyung hanya meringis.

"Benar juga. Aku masih ingin hidup."

"Ngomong-ngomong tentang hidup," Namjoon berujar, "apa kau memutuskan mengakhiri hidup seseorang?"

"Maksudnya?"

"Kudengar ada siswa yang kau beri surat peringatan?"

"Oh itu. Ya, benar."

"Karena apa?"

"Dia mengataiku gila dan bodoh. Bahkan tidak tahu siapa aku."

"Orangnya masih hidup?"

"Masih."

"Tidak masuk rumah sakit?"

"Tidak. Barangkali ada di kelasnya."

Namjoon dan Junmyeon berpandangan.

"Siapa dia?"

"Kami harus memberinya selamat dan berfoto bersama."

"Benar, karena ini adalah sebuah keajaiban dunia. Harus diabadikan."

Taehyung menatap sinis ke arah dua sahabatnya itu. Sementara yang ditatap hanya terkekeh geli.

"Biasanya orang yang mengataimu akan langsung mendapat bogem mentah dan dibawa ke rumah sakit. Tapi kali ini, kau membiarkannya. Hanya memberinya peringatan tanpa melakukan apapun."

Junmyeon mencondongkan tubuh ke arah Taehyung.

"Perempuan?"

"Bukan."

"Lebih kaya darimu?"

"Cih! Jangan coba melucu."

Namjoon mengikuti yang Junmyeon lakukan.

"Coba beri tahu kami seperti apa orangnya."

Taehyung melipat tangan di depan dada dan tersenyum masam.

"Pendek. Cerewet. Sok tahu. Kurang ajar. Kulitnya pucat. Matanya sipit. Pipinya gembil. Bibirnya merah. Tapi-"

Suara kikikan memotong ucapan Taehyung.

"Kenapa tertawa?"

Junmyeon dan Namjoon mengusap sudut mata masing-masing yang basah karena tertawa.

All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang