Sang Raja [Bagian 3]

521 79 22
                                    

A/N: ABO permintaannya IkaSetiani304

Semoga suka dan tidak mengecewakan 💜💜💜💜💜💜💜

*******

Yoongi tak bisa mempercayai yang didengarnya. Apakah benar ayahnya seorang monster kejam?

"Abeoji...semua yang Taehyung katakan benar?" Setitik harapan bahwa ayahnya bukanlah orang jahat masih bersarang di hatinya. "Abeoji tidak begitu, kan?"

Min Namgil membuang muka.

"Kau tahu, untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan, kita harus berjuang. Bagaimanapun caranya."

"Tapi tidak dengan menyakiti orang lain! Abeoji, aku tahu Abeoji bukan orang yang berhati lembut. Abeoji bisa menjadi sekeras batu. Tapi...seorang pembunuh?"

Yoongi menangis. Ia merasa tak mengenal lagi sosok yang ia sebut sebagai ayahnya itu.

"Kembalikan apa yang menjadi hak Taehyung. Tinggalkan semua yang bukan milik kita supa-"

"Kau gila? Setelah semua yang Abeoji lakukan selama bertahun-tahun kau harap kita membuangnya begitu saja?"

"Abeoji...."

Taehyung meremat pelan bahu Yoongi dan berjongkok untuk menatap mate-nya.

"Aku tidak butuh kekuasaan. Kalau ayahmu menginginkan semuanya, dia bisa memilikinya. Tapi setelah membayar perbuatannya pada keluargaku."

"Apa yang akan kau lakukan, Kim? Menantangku?" Namgil berkata dengan nada pongah.

Taehyung bangkit dan berdiri tegap di hadapan pembunuh keluarganya.

"Benar. Aku menantangmu duel sampai salah satu dari kita mati."

---

Yoongi berjalan memasuki hutan bersisian dengan Taehyung tanpa rasa takut walaupun ini pertama kali baginya.

"Tidak takut?"

"Tidak. Kita manusia serigala walaupun aku Omega, aku tahu cara mempertahankan diri. Selain itu, aku bersama Alpha-ku."

Taehyung tersenyum bangga.

"Terima kasih."

"Untuk?"

"Percaya padaku. Aku tahu sulit sekali bagimu melawan ucapan ayahmu. Bagaimanapun juga, ayahmu satu-satunya keluargamu yang tersisa."

Yoongi menghembuskan nafas lelah.

"Keluarga yang tega mengusir anaknya karena memilih bersama mate-nya."

Taehyung mengusap punggung tangan Yoongi dengan ibu jarinya.

"Kita sudah sampai," ujar Taehyung. "Maaf hanya pondok kecil begini."

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan."

"Terima kasih. Tidurlah, Mate. Kau pasti lelah."

"Kau juga harus tidur. Besok kau akan bertarung."

Taehyung mengangguk sambil mengusap kepala Yoongi yang langsung tertidur tak lama kemudian. Ia memandangi wajah tenang mate-nya yang sangat menawan itu.

"Aku ingin sekali memenangkan duel dengan ayahmu. Tidak hanya demi keluargaku tapi juga demi melindungimu." Taehyung menaikkan kain yang menyelimuti tubuh mungil Yoongi. "Selamat tidur, Belahan Jiwaku."

---

Taehyung berjalan sendirian ke atas bukit yang menjadi milik kawanan Red Moon. Yoongi merengek ingin ikut namun ia tak mungkin membahayakan nyawanya atau melihat dua orang yang ia sayangi terluka. Atau mati.

All About TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang