04

5.9K 728 27
                                    

☬☬☬

"A- Aiden?" Rekha perlahan bangun dan melihat Aiden yang duduk disebelahnya.

"Sejak kapan Aiden ada disini?" Batin Rekha. Rekha merasa aneh karena dia yang selalu peka dengan situasi, malah tak merasakan kehadiran orang ini.

'Dia ada disana sejak kamu tidur, Nona.' Alpha 404 terlihat samar-samar mengambang disebelah Rekha.

'Dia bocah berandalan. Lihat saja wajahnya.' Lanjut Alpha 404.

Rekha mengerutkan kening karena Aiden yang hari ini bolos sekolah, malah ada disini? Memakai seragam?

Rekha melihat lebam berdarah disekitar mata dan bekas darah disudut bibir Aiden,

"Apa kamu baru saja berkelahi?" Tanya Rekha.

Aiden tidak menjawab tapi juga tidak menampik pertanyaan Rekha.

Rekha beranjak berdiri,
"Tunggu disini!" Rekha berjalan mengambil tas-nya kemudian kembali dan duduk di depan Aiden.

Rekha membuka tas-nya dan mengambil kotak kecil berisi obat luka dan plester disana.

"Apa yang kamu lakukan?" Aiden mengerutkan kening melihat Rekha mulai menumpahkan alkohol ke atas kapas.

"Diamlah, aku akan membersihkan lukamu, atau itu akan infeksi." Ucap Rekha kemudian memegang wajah Aiden, membuatnya untuk mendekat dan mulai membersihkan luka diwajah dan tangan Aiden.

"Argh! Pelan-pelan, sialan!"

"Cih! Kamu berkelahi seperti seorang jagoan, tapi menjerit seperti seorang gadis hanya karena obat? Menggelikan." Ejek Rekha.

Kata-kata Rekha membuat Aiden membeku seketika. Aiden akhirnya menggigit bibir untuk menahan rasa perih karena obat itu. Diam-diam Aiden melirik Rekha yang dengan hati-hati mengobatinya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Rekha akan melakukan ini padanya.

"Sudah selesai." Ucap Rekha seraya menempelkan plester di lengan Aiden. Rekha kemudian melihat jam tangannya.

"Sial! Sudah jam 4. Pelatih pasti membunuhku jika aku telat!" Rekha dengan buru-buru memasukkan kotak obat kedalam tasnya, lalu beranjak berdiri,

"Aiden, aku harus pergi. Kamu juga pulanglah ini sudah sore." Rekha berjalan menjauh.

Merasa ada yang terlupa, Rekha berbalik lagi,

"Ah! Jangan lupa ganti plestermu, dan bersihkan dengan rutin atau itu akan meninggalkan bekas!" Ucap Rekha dengan nada sedikit berteriak. Setelah itu, Rekha berlari pergi tanpa menoleh lagi.

Aiden yang sejak tadi tertegun melihat perilaku Rekha, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Rave J. Abellard.. tidak buruk juga." Muncul senyum samar dibibir Aiden.

☬☬☬

Dua hari kemudian

Malam Hari,

Mansion Edmond J. Abellard


Di sebuah ruangan sebuah Mansion, seorang pria berusia sekitar 70 tahun tengah membolak-balik halaman buku dengan santai. Pria tua itu sesekali melirik anak muda yang tengah sibuk dengan laptopnya.

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟWhere stories live. Discover now