22

4.4K 549 33
                                    

☬☬☬

Chapter 22 : POV Meredith
.

.

.

.

Namaku Meredith Jacquellin Robinson. Putri pertama dari tiga bersaudari. Menjadi putri sulung dari keluarga Robinson tidak semudah yang terlihat.

Bagi Robinson, Kelemahan adalah dosa dan Mengeluh adalah pelanggaran.

Menjadi calon penerus keluarga Robinson, aku dituntut menjadi wanita kuat dan dominan. Kehidupan masa kecil tak seperti anak perempuan pada umumnya, karena Daddy yang begitu tegas padaku. Hidupku hanya dituntut belajar, berlatih, demi bisa menjaga harkat serta martabat keluarga.

Hidupku amat sangat membosankan. Tidak, sampai aku bertemu dengan mereka saat usiaku 12 tahun. Empat orang pemuda yang merupakan putra dari teman-teman orang tuaku. Mempunyai latar belakang yang sama, membuat kami cepat akrab. Meskipun ya, aku merasakan ada tembok tinggi terbentang diantara kami.

Nathan, Sean, Aiden dan Gavin. Menjadi satu-satunya wanita dalam kelompok itu, membuatku bangga. Tentu saja, karena diriku merasa bagaikan seorang putri yang dijaga oleh empat pangeran jika kami sedang jalan bersama.

Keluarga Robinson tidak sebaik yang terlihat. Saat aku berusia 8 tahun, Kakekku membuat kekacauan. Dia terlalu gegabah menyerang Abellard dan berakhir mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Untuk meredam kemarahan orang-orang itu, Kakekku akhirnya menunjuk Daddy sebagai Kepala Keluarga baru. Kemudian Kakek memulai hidup baru dengan membangun sebuah sekolah swasta.

Saat itu aku tidak terlalu peduli karena itu urusan orang dewasa. Namun, yang aku tahu dengan pasti, bahwa hukum negara ini akan tumpul jika berhadapan dengan uang. Mau sebusuk apa dirimu, mau sejahat apa kau, selama ada uang disampingmu, semua akan ada dalam kendalimu dan tak akan ada yang bisa menyentuhmu, bahkan hukum sekalipun.

Satu tahun lalu, Daddy dengan tiba-tiba mengirimku ke luar negeri. Tentu saja aku tidak bisa menolak. Aku hanya takut, karena aku bukan orang yang mudah bergaul. Selama ini, bagiku empat pemuda itu sudah cukup. Aku tak berminat berteman dengan yang lain.

Aku berusaha bertahan dan mulai menyesuaikan diri. Namun, aku tidak berharap bahwa saat aku kembali dari pelatihan di Luar Negeri, teman-temanku malah membawa seorang Abellard ke dalam kelompok kami. Mereka bahkan sudah tampak sangat akrab. Kenapa? Apa yang sedang mereka rencanakan pada Abellard kali ini? Apa keluarga mereka juga menginginkan kehancuran orang itu?

Ya, apapun itu, aku tidak peduli asal aku tidak disisihkan.

Bodohnya aku! Aku memang bilang tidak peduli. Tapi kenapa Rave bagaikan magnet yang terus menarikku semakin mendekat. Membuat diriku penasaran tiap kali menatapnya. Penasaran bagaimana dia bisa membuat luluh teman-temanku. Karena semenjak kehadiran Rave, samar-samar aku mulai merasakan tembok diantara kami perlahan terkikis.

Rave J. Abellard. Siapa kau sebenarnya?!

☬☬☬

Setiap bulan, Daddy selalu mengajakku ke pesta yang dihadiri para pengusaha tersohor dari berbagai wilayah di kota ini. Seperti biasa, aku pasti akan selalu bertemu gadis-gadis yang menyebalkan. Sangat melelahkan menjadi seorang calon pewaris yang kebetulan cantik jelita seperti diriku. Karena itu akan membuat banyak yang merasa iri denganku dan berusaha menjatuhkanku.

Namun aku hanya bisa diam dan menahan diri saat mereka meledekku, menghinaku atau bahkan memukulku. Karena jika aku membuat keributan, Daddy akan menghukumku dengan sangat buruk. Membayangkan saja sudah membuat badanku menggigil karena takut.

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟWhere stories live. Discover now