38

2.9K 399 39
                                    

Anjay.. up lagi.
Seneng kan lu pada.

Makanya Vote + Comment yang banyak, biar yg up ini jadi semangat.

☬☬☬

.

.

.


Rekha dengan mudah melepaskan kekangan Gavin dan membuat posisi mereka berganti. Ia menggunakan kedua telapak tangannya sebagai tumpuan dan menatap sendu wajah Gavin yang terlentang dibawahnya. Pikiran-pikiran buruk satu persatu kembali datang berdesakan memenuhi isi kepala Rekha.

Rekha sendiri tidak mengerti, sejak kapan dirinya berubah? Dulu dirinya tidak pernah ragu dan takut akan apapun. Apa ketakutannya ini karena rasa cintanya terhadap pemuda ini?

Rekha menggertakkan gigi menahan emosinya yang meluap-luap karena tangisan pemuda yang dicintainya ini.

"Kenapa kamu ingin putus denganku?! Apa aku tidak cukup baik bagimu, Rave?!" Gavin mencengkeram kuat kerah seragam Rekha dengan kedua tangannya.

Rekha mengalihkan pandangannya karena tidak tahan melihat wajah tampan Gavin yang sudah dipenuhi lelehan air mata, serta suara terisak tampak putus asa pemuda itu.

"Kenapa, Rave?! Kenapa kamu seperti berusaha mendorongku pergi setiap kali ada kesempatan?! Tidak bisakah kamu sedikit saja percaya padaku?! Tidak bisakah kamu bersandar padaku seperti aku yang sudah menyandarkan segalanya padamu?!"

"..."

"Jawab aku dan tatap mataku, dasar brengsek!"

Rekha akhirnya memeluk erat Gavin dan membenamkan wajahnya ke pundak pemuda itu. Dirinya tidak tahu harus menjawab apa. Selama ini banyak hal yang selalu dipikirkannya sendirian. Sejujurnya Rekha merasa sangat bersalah pada Gavin. Bagaimana dirinya yang tidak berusaha mencoba mengerti pemuda ini. Yang dilakukannya selama ini hanya mengimbangi Gavin dan menutup rapat semua tentangnya dari pemuda ini.

"Maafkan aku, Gavin. Aku sungguh minta maaf." Untuk pertama kalinya bagi Rekha, ada seseorang menyentuh hatinya, mendobrak dan merobohkan tembok pembatas yang selama ini dibangunnya untuk melindungi diri.

"Jangan pernah katakan itu lagi, mengerti? Aku sangat mencintaimu, Rave."

Rekha akhirnya menangis terisak dalam pelukan Gavin. Menumpahkan segala penyesalan dan derita yang telah dialaminya selama 8 tahun terakhir ini.

---------------------------


Pukul 8 malam, Rekha duduk bersandar diatas tempat tidurnya dengan Gavin yang duduk dipangkuannya. Baik dirinya ataupun Gavin mempunyai mata bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Rekha merasa sangat lega setelah menangis selama dua jam. Mengulurkan tangan, Rekha mengusap bekas air mata Gavin. Ia tidak menyangka, Gavin tidak mengatakan soal apapun mengapa dirinya yang tiba-tiba menangis.

"Kita baikan kan, Rave?" Ucap Gavin yang langsung dijawab anggukan Rekha.

"Rave, aku lapar. Katakan pada Jasmine untuk membuat makanan." Gavin turun dari pangkuan Rekha dan merebahkan dirinya diranjang.

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang