39

2.9K 435 112
                                    

☬☬☬

.

.

.

'prang!'

'Bruak'

Suara benda dibanting datang dari Ruang Kerja, Mansion William Robinson. Siang ini, William menerima beberapa foto Meredith sedang bersama seorang Abellard, bahkan putrinya begitu mesra dengan pemuda itu.

William meremas foto-foto ditangannya. Manik almondnya menatap tajam seorang pelayan yang berdiri dihadapannya. "Laporkan semuanya!" Ucapnya tegas.

"Tuan, beberapa hari sebelum Tuan Isaac meninggal, beliau menyelidiki seorang gadis yang adalah kekasih Tuan Hansel. Menurut keterangan dari asisten Tuan Isaac, gadis tersebut juga mempunyai hubungan tersembunyi dengan Tuan Rave J. Abellard. Menurut asisten itu juga, Tuan Rave meminta gadis itu mendekati Tuan Hansel."

"Jadi intinya gadis itu kaki tangan Abellard yang membunuh Ayah?"

"Benar. Nama gadis itu Deanna, tapi saya tidak tahu nama keluarganya. Saya sudah periksa, namun apartement gadis itu sudah dijual seminggu setelah kematian Tuan Isaac. Gadis itu tidak ada dimanapun seolah lenyap ditelan bumi."

"Rave J. Abellard keparat! Apa sekarang dia mendekati putriku?"

"Tapi dari pemantauan, Nona Meredith lah yang mendekati Tuan Rave lebih dulu dan meminta Tuan Rave berpacaran dengannya."

"DIAM..!! TUTUP MULUTMU..!! Ini semua karena bajingan licik itu yang menggoda putriku. Tetap ikuti Meredith dan kirim seseorang memantau Rave lalu laporkan padaku!"

"Baik!"

☬☬☬

Di dalam kamarnya, Rekha duduk bersandar pada headboard ranjang sembari membaca novel romansa. Hari sudah menjelang pagi, namun Rekha masih terjaga. Dirinya sedang menunggu kabar yang akan dibawa oleh Alpha 404.

Selang tiga puluh menit, Alpha 404 perlahan menampakkan diri dihadapan Rekha. Dengan seringai di wajahnya, makhluk itu berkata, 'Sudah kulakukan perintahmu, Nona. Aku kirim informasi pada Damian Zacharael bahwa pewaris Robinson ada dipihakmu.'

"Bagus.. William Robinson pasti juga sedang kacau saat ini karena penerus resminya malah menyukai pembunuh ayahnya." Rekha tertawa puas. "Mana dulu yang harus aku bereskan? Haruskah aku mengadu domba keduanya?" Ucap Rekha dengan seringai dibibirnya.

'Itukah sebabnya kamu memberi sedikit celah mengenai informasimu dan Hansel pada William?'

"Ya."

'Nona, bagaimana kamu bisa begitu berani menantang mereka?'

"Entahlah.. mungkin karena aku sudah pernah mati sekali. Tak ada lagi yang membuatku takut." Suara Rekha kemudian melirih. "Takut? Asal itu tidak melibatkan Daddy, Mommy dan... Gavin, terjun ke Neraka pun aku tidak takut..."

☬☬☬


Tiga hari kemudian, pukul 23.00, Rekha duduk dipinggir pantai sambil memandang lautan. Ia sedang menikmati suasana pantai malam hari dengan cahaya rembulan dan hembusan angin yang berbau khas lautan itu.

'Nona, Aiden sudah dekat. 2 kilometer dari sini. Lalu pesuruh Robinson ada di 150 meter arah tenggara. Aku bisa melihat wajah bodohnya dari sini.'

Rekha mengangguk pelan. "Bagus. Biarkan pesuruh itu berpikir bahwa calon penerus Zacharael ada dipihakku." Lirihnya.

'Nona.. Nona!'

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟWhere stories live. Discover now