☬☬☬
Pukul 9 pagi, Meredith terbangun. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya."Aku ketiduran..." Gumam Meredith. Menegakkan badan, manik almond Meredith langsung menangkap bahwa orang yang berada diatas ranjang sudah bangun.
"Ra- Rave..." Wajah Meredith perlahan bersemu merah karena malu melihat Rekha yang tersenyum padanya.
Meredith mengerutkan keningnya saat melihat wajah Rekha. Gadis itu lalu mengikuti arah pandang Rekha yang ternyata tertuju pada tangannya yang masih menggenggam tangan Rekha.
Meredith dengan panik melepaskan tangannya. Namun, hanya beberapa detik, Rekha kembali menangkap tangan Meredith dan menggenggamnya.
"Tanganmu hangat." Lirih Rekha dengan senyum yang masih tersungging.
"Ba- bagaimana keadaanmu, Rave?" Ucap Meredith seraya memalingkan pandangannya karena terlalu malu.
"Sudah lebih baik. Tapi, kenapa kamu ada disini, Edith?"
"A- aku.. aku..." Meredith kebingungan karena tidak tahu harus menjawab apa. Tidak mungkin kan dia bilang jika dirinya khawatir. Sebagai seorang gadis, Meredith merasa harus menjaga image-nya dihadapan seorang pria.
Tepat saat itu, pintu kamar Rekha dibuka dengan kasar. Gavin memasuki kamar Rekha diikuti Gloria dibelakangnya.
Mata Gavin menyipit melihat ada Meredith disana. Berjalan mendekat dengan langkah lebar, pemuda itu mengepalkan erat tangannya menahan emosinya yang mulai naik.
"Ga- Gavin? Kenapa kamu ada disini?" Tanya Meredith.
Gavin menggertakkan giginya saat pandangannya tertuju pada tangan Meredith dan Rekha yang masih berpegangan.
"Gavin? Kau tak apa? Kenapa diam saja?"
Ucapan Meredith menyadarkan Gavin dari pikirannya. Menghela napas, pemuda itu mencoba menekan emosinya. "Ahh.. aku biasa kesini. Ngomong-ngomong, apa kamu tidak sekolah?" Pandangan Gavin lalu beralih pada Gloria. "Hei, suruh sopir untuk mengantar Edith pulang."
Gavin kemudian mendekati Meredith. Pemuda itu menarik tangan Meredith yang digenggam Rekha, memaksanya untuk terlepas. "Biar aku gantian yang jaga Rave. Kamu perlu istirahat."
Meredith tanpa sadar menurut mengikuti Gavin. Dia merasakan aura kemarahan dalam diri Gavin seolah pemuda itu tengah cemburu?
Manik almond Meredith perlahan mengecil, "Jangan bilang Gavin menyukaiku?! Apa dia cemburu dengan Rave?!" Batinnya.
☬☬☬
Rekha menghela napas lemah setelah Gavin dan Meredith meninggalkan kamarnya. "Astaga... Kenapa juga Gavin kemari..."
'Mungkin karena kamu tidak mengangkat panggilannya, Nona.' Alpha 404 terlihat samar-samar mengambang di dekat Rekha. Makhluk itu dengan wajah kesal menunjuk ke arah ponsel Rekha yang berada di nakas. 'Benda itu terus menerus bergetar sejak pukul 6 tadi.'
"Astaga... Merepotkan sekali." Rekha mengusap kasar rambutnya kemudian beranjak duduk.
"Tuan Muda..." Seorang pelayan wanita dengan surai coklat terurai memasuki kamar Rekha dengan panik.
"Ada apa, Jasmine?" Lirih Rekha.
"Maafkan saya! Saya dan Gloria sudah menahan Tuan Gavin. Tapi..--"
YOU ARE READING
ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟ
Teen Fiction𝙳𝚎𝚊𝚗𝚗𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚝𝚒. 𝚎𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚞𝚝𝚛𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚔𝚊𝚢𝚊 𝚛𝚊𝚢𝚊. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚕𝚞𝚜 𝚢�...