17

4.2K 616 121
                                    

☬☬☬

Rekha duduk di sisi ranjang seraya mengusap kucing kecil itu dipangkuannya. Dihadapan Rekha, sudah berdiri dua pelayan perempuan yang sedang membersihkan kamar Rekha.

Dua pelayan tersebut adalah yang khusus disiapkan Maria untuk Rekha. Pelayan setia yang mengetahui jati diri Rekha.

Manik hazel Rekha menatap sebuah tempat tidur kucing yang tadi diletakkan pelayannya. Menghela napas kasar, Rekha merebahkan dirinya. "Kenapa kalian menerima kucing ini tanpa ijinku?" Lirih Rekha.

"Anda masih tidur. Tuan Gavin bilang ingin mengejutkan anda, Tuan Muda."

"Apa dia mengantarkan kucing ini sendiri?"

"Ya..." Salah satu pelayan itu kemudian berjalan mendekati Rekha. "Tuan Muda, Tuan Gavin cukup tampan dan juga penyayang. Kenapa tidak mencoba berkencan dengannya?"

"Benar, Tuan Muda."

Rekha perlahan bangun lalu menatap dua pelayannya bergantian. "Apa kalian sedang mendukung penyimpangan seksual?" Lirihnya.

"Tapi Tuan Muda kan..--" salah satu pelayan itu menghentikan kata-katanya.

"Ah! Maafkan kami!"

Rekha tertawa kecil melihat wajah panik pelayannya."Kamu baru menyadarinya? Meskipun aku perempuan. Di permukaan aku tetap saja Rave. Yang dia sukai itu diriku sebagai laki-laki, bukan perempuan."

"Maafkan kami, Tuan Muda!"

Rekha menggeleng pelan. "Setidaknya kalian kini sudah paham."

☬☬☬

Sepulang sekolah, Gavin yang tengah berada di dalam kelas, dengan buru-buru memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Senyum lembut terulas dari bibir Gavin karena dirinya sudah mempersiapkan cara menggoda Rave hari ini.

Gavin dengan tiba-tiba tersenyum terkekeh, membayangkan wajah orang itu, "Tunggulah, Rave. Hari ini kamu akan menjadi milikku!" Batinnya.

Gavin beranjak dari kursinya seraya menggendong tas ransel hitam miliknya. Dengan langkah lebar, Gavin meninggalkan kelas dan berjalan ke arah kelas orang itu.

Sesampainya di kelas yang dituju, Gavin tak menemukan orang yang dicarinya. Merasa kesal, karena ini tidak sesuai rencananya. Namun, saat Gavin akan beranjak dari sana, seorang gadis yang adalah siswi kelas itu memberitahunya dimana orang yang dicarinya itu berada.

Dengan dada berdebar, Gavin berlari melewati lorong kelas lalu menuju ke arah belakang sekolahnya.

Namun, sesampainya disana, Gavin membeku ditempat melihat apa yang tengah dilihatnya.

☬☬☬

Dibelakang sekolah, Rekha berdiri disana dengan sebuah kertas tergenggam ditangannya. Dan dihadapan Rekha, sudah berdiri seorang gadis bersurai hitam sepundak.

Ya, anda tidak salah. Rekha sedang menerima pernyataan cinta.

Gadis itu dengan malu-malu mengulurkan sekotak coklat ke arah Rekha. "A- aku menyukaimu, Rave. Maukah kamu berpacaran denganku?" Ucap gadis itu seraya menundukkan kepalanya.

Di sisi lain Rekha masih membeku atas pernyataan itu. Bagaimanapun dirinya perempuan dan dirinya masih normal. Tapi, Rekha juga tidak bisa menyalahkan gadis ini. Bagaimanapun gadis ini mengira dirinya laki-laki.

ᴛʜᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴍᴀꜱᴛᴇʀ ɪꜱ ᴀ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang