Chapter 8

876 160 42
                                    

Soundtrack: ivan torrent - vis motrix

~

Mereka menanti di depan pintu elevator. Ezra mengamati angka satu sampai lima puluh yang melengkung di atas pintu. Ketika jarumnya menunjuk angka satu, pintu elevator terbuka dengan sendirinya. Mereka masuk bersama beberapa orang lain sampai ruangan sempit itu penuh. Ezra lagi-lagi dibuat takjub dengan keajaiban yang diciptakan oleh bangsa Avian tanpa menggunakan ilmu sihir dan energi mana.

Dia sekarang tahu bahwa Avian pada zaman ini menunjang kehidupannya dengan teknologi bernama mesin yang dijalankan menggunakan energi uap dan listrik. Menurutnya, kehidupan di sini bisa dibilang cukup modern, tidak kalah dari kehidupan bangsa penyihir.

Ezra terhuyung oleng saat merasakan gaya dorong yang mengangkat ruangan kecil itu menuju lantai atas. Tingkahnya ketahuan Enzo dan ditertawakan. Mata Ezra terpicing pada si pipit yang usil itu. Sebisa mungkin menahan diri untuk tidak memberi pelajaran padanya karena akan ribut dan mengundang perhatian orang-orang yang ada di dalam ruang elevator.

Satu menit berikutnya, mereka keluar melewati koridor dengan berjajar-jajar pintu. Inilah yang menjadi sarang mereka. Mirip asrama yang ada di akademi sihir. Mereka lalu mencari angka yang sesuai dengan pelat masing-masing. Hansel paling pertama menemukan sarangnya karena pelat dia bernomor 702. Sementara Enzo dan Ezra masing-masing bernomor 706 dan 707.

"Sampai ketemu nanti malam di upacara pembukaan! Selamat beristirahat!" ucap Enzo sebelum masuk sarangnya.

"Iya." Ezra mengangguk singkat.

Enzo langsung menghilang di balik pintu. Ezra lalu menghampiri pintu sarang miliknya. Di kala ia ingin membukanya, pintu tersebut ternyata terkunci. Dia tidak tahu cara membukanya. Dia berusaha mengingat-ingat apa yang dilakukan Enzo barusan untuk membuka pintunya. Namun, dia tidak terbayang sama sekali karena memang tidak memperhatikannya baik-baik. Kalau tanya Enzo, nanti bakal mencurigakan. Haruskah dia bertanya ke Hansel yang sudah berhasil masuk? Dia rasa itu tidak perlu. Kalau Hansel bisa menemukan caranya sendiri, pasti Ezra juga bisa.

Ezra mulai mengotak-atik pelatnya pada pintu. Memperlakukan pelat seperti kunci pada umumnya, hasilnya tidak bisa. Menggesek-gesek pelat pada bidang di bawah kenop juga tidak bisa. Mencoba menelusuri setiap sisi pintu, mana tahu ada kunci slot yang terlewatkan. Juga tak ketemu. Lalu harus diapakan pelat ini sebenarnya? Ezra menggaruk-garuk kepalanya, mulai frustrasi. Haruskah dia menerapkan mantra pembuka pada pintu ini?

Dua avian perempuan melintas, Ezra langsung berbalik dan pura-pura melihat pemandangan di taman susun. Mereka berjalan sangat pelan selagi bercakap-cakap seru. Ezra sebenarnya tak bermaksud menguping, tapi suara mereka kebetulan sekali terdengar jelas dan topiknya cukup menarik. Sehingga Ezra jadi sengaja memasang telinga sekalian mengorek-ngorek informasi. Siapa tahu ada hal berguna yang bisa membantu misinya.

"Aku dengar si elang emas akan ditugaskan di distrik ini? Apa tidak dobel nerakanya. Sudah hawanya panas, ditambah sang kapten laskar itu akan berpatroli di distrik ini."

"Aku juga dengar sih. Besar kemungkinan itu benar. Kau juga tahu sendiri kan kalau Sommerterra adalah daerah favorit elang emas itu. Dia cocok dengan hawa di sini. Paling tidak, semoga dia tidak tinggal di griya ini. Kalau sampai dia di sini, apeslah kita. Selama tiga bulan ke depan genre kehidupan kita bakal jadi thriller horror menegangkan."

"Hiiih... jangan sampailah. Kau tahu, sebenarnya aku pernah melihat foto wajahnya tanpa topeng yang tidak sengaja dipotret dan sempat beredar ke beberapa orang sebelum akhirnya dimusnahkan."

"Iya kah? Bagaimana memang rupanya? Aku sendiri tidak pernah bertemu langsung karena selalu kabur duluan begitu mendengar dia ada di sekitar."

"Fotonya buram, tapi sepertinya wajahnya sangat tampan. Eh, tidak tahu juga sih. Terlalu terdistorsi untuk diputuskan. Siapa saja bisa terlihat rupawan kalau dilihat dari lubang semut. Ha ha ha."

The Secret of Aviarim DomeWhere stories live. Discover now