Chapter 29

645 104 24
                                    

Soundtrack:
Ivan Torrent - Neon Paradise
Amanati - Mohë Mohë

~
Kelas semesta dan dimensi berlangsung dengan gemuruh gara-gara tiruan makhluk zombie baru saja keluar dari layar hologram untuk mengejar murid-murid yang mengantuk karena saat itu sudah memasuki jam-jam kritis. Tuan Adler memang sengaja melakukannya untuk membangkitkan semangat para murid yang sebagian besar sudah tinggal nol persen.

Kursi dan bangku dihilangkan, ruangan diredam dengan mantra keheningan, pintu dikunci rapat supaya tidak ada yang keluar kelas. Lantas Ezra dan kawan-kawannya bisa bebas berlarian di dalam kelas yang diperlebar dua kali lipat untuk menghindari kejaran zombie yang menggila itu. Sampai ada murid laki-laki yang tergigit zombie, situasi baru dikembalikan seperti semula. Namun, kursi dan bangku tetap tidak disediakan sehingga mereka masih harus berdiri.

"Sepertinya kantuk kalian sudah hilang. Mari kita lanjutkan pelajarannya sambil berdiri."

"Sekarang kami malah capek, Guru!" keluh salah satu murid perempuan.

"Capek? Kalau capek kalian lesehan saja di atas padang rumput."

"Padang rumput?" Para murid menjadi bertanya-tanya.

Lalu serempak mereka menunduk untuk menyaksikan rerumputan hijau yang perlahan-lahan tumbuh di bawah kaki mereka secara ajaib. Diikuti dengan langit-langit yang mulai dihiasi oleh gemerlap konstelasi bintang dan corak-corak lingkar dimensi yang berwarna kekuningan.

Angin sepoi-sepoi yang beraroma alami membelai wajah Ezra dengan lembut. Suara jangkrik-jangkrik terdengar mengerik di sekitar. Ezra berjongkok demi meraba hamparan rumput yang terasa halus dan juga empuk ketika diduduki. Situasi kelas memang seharusnya selalu seperti ini, berubah-ubah setiap harinya sehingga para murid menjadi betah.

"Terima kasih, Guru!" seru Ezra senang.

Tuan Adler hanya tersenyum melihat murid-muridnya mulai menyamankan diri dengan berlesehan di atas rumput sambil melihat-lihat simulasi lingkungan buatannya dengan penuh kekaguman.

"Nah, kalau begini kan enak ya bisa selonjoran. Tapi sebagai gantinya, paling-paling saya nanti yang langsung tepar pas sampai di rumah," gurau Tuan Adler yang langsung ditertawai murid-muridnya. "Sekali-sekali suasana kelas dibuat seperti ini agar kalian merasa nyaman dan santai belajar di kelas. Kalian harus bersyukur dapat jadwal pelajaran saya di jam terakhir. Kelas lain yang jadwalnya lebih pagi tidak akan pernah merasakan fasilitas spesial dari saya ini." Tuan Adler sejenak menengok ke arah jam dinding dan wajahnya langsung terkejut. "Loh, tahu-tahu jamnya sudah kurang dua puluh menit lagi. Kalau begitu akan saya percepat penjelasannya. Ini pengetahuan paling penting dan menarik yang harus kalian ketahui ketika menjelajahi alam lain. Pembahasannya memang sengaja saya sampaikan di akhir-akhir agar kalian pulang dengan pikiran yang mungkin akan dipenuhi dengan tujuan hidup baru. Kalian akan tahu maksud saya setelah menonton dokumenter pendek berikut ini. Silakan kalian simak tayangannya!"

Nyatanya yang ditayangkan tidak hanya berupa gambar bergerak, melainkan sebuah ilusi realistis yang mengubah segenap sudut dalam ruangan menjadi pemandangan hutan eksotis yang berasal dari alam peri. Seketika para murid bertepuk tangan dengan antusias dan riuh kegembiraan mereka menggaung di tengah keheningan hutan yang begitu damai. Pastinya untuk menciptakan ilusi semenakjubkan ini butuh energi yang sangat besar. Ezra merasa salut dengan totalitas mengajar sang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Tidak semua guru bisa mengajar dengan cara yang inovatif dan menyenangkan seperti beliau.

"Kita cuci mata sebentar melihat pemandangan indah di alam peri. Jangan sampai ada yang pingsan mimisan loh ya kalau nanti perinya muncul."

Baik murid laki-laki maupun perempuan sama-sama kegirangan saat diberitahu bahwa sebentar lagi makhluk paling elok sejagat raya itu akan menampakkan diri di hadapan mereka. Ezra dan teman sekumpulannya mulai berbisik-bisik dan tertawa-tawa riang membahas hal-hal menyenangkan yang mungkin terjadi tidak lama lagi.

The Secret of Aviarim DomeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora