Chapter 26: Mob of Murder

740 116 63
                                    

Soundtrack: Lorde - Everybody wants to rule the world

~

A murder of crows
An unkindness of ravens
A convocation of eagles
A parliament of owls
A kettle of vultures

~

Dicari Mogens Nielsen. Imbalan GOLDEN KERNEL bagi siapa saja yang menemukannya.

Di tengah-tengah lembaran tertera potret seorang pria yang memakai baju tahanan dengan pose angkuh dan mata mendelik ke arah kamera. Dia adalah pemberontak buronan yang baru kabur dari penjara. Sudah seminggu lebih keberadaannya masih belum ditemukan. Hebat juga pemberontak itu bisa lolos dari pengawasan dan kejaran pasukan laskar sampai sejauh ini. Mungkin Tuan Moishe terlalu melebihkan-lebihkan tingkat keketatan pengawasan dan penjagaan pasukan laskar. Penglihatan mereka boleh saja tajam, tapi belum tentu mereka itu teliti dan awas terhadap lingkungan sekitar.

Selebaran pencarian ini terpasang di mana-mana di setiap sudut kota termasuk di jidat Ezra. Kurang ajar memang. Tadi ada orang iseng lewat yang menempelkannya ke jidat Ezra saat dia sedang lengah. Dicari-cari sudah tidak ketemu pelakunya, dalam sekejap ia menghilang tanpa jejak. Ezra curiga orangnya ada di antara kerumunan anak komunitas atraksi yang sedang berkumpul di seberang jalan.

"Awas saja kau! Kalau sampai ketemu akan kukutuk kau jadi tikus got," gumam Ezra geram sambil meremas-remas selebarannya dan membuangnya ke tong sampah.

Sebab musabab dia sampai jadi sasaran empuk keisengan orang itu gara-gara terlalu sibuk memikirkan oleh-oleh apa yang harus dia bawa saat berkunjung ke rumah Javan. Sampai detik ini pun, dia juga masih bingung dan belum menentukan pilihannya.

Dari zaman baheula nilai kernelnya selalu konsisten di angka lima. Nilai segitu paling mewah cuma bisa dibelikan buket bunga dan salad surga. Dia ingin memberikan sesuatu yang berkesan tapi pilihannya benar-benar terbatas. Buket bunga langsung dicoret dari daftar karena Javan sudah punya beraneka ragam bunga di halaman rumahnya dan lagi pula kurang cocok juga untuk diberikan kepada seorang pria bahadur macam dia. Jadi otomatis pilihannya jatuh pada salad surga, tapi itu pun masih terasa kurang.

Apa mending pie jagung saja ya? Menurutnya itu makanan yang tidak terlalu istimewa, tapi Javan kelihatannya sangat menyukai jagung. Kemarin saja empat jagung besar-besar langsung dihabiskannya di tempat. Tampaknya itu bisa jadi pilihan yang paling tepat. Siapa pun kalau diberi makanan kesukaan pasti akan senang. Dengan demikian, Ezra pun memutuskan untuk membawakannya pie jagung.

Ezra mendatangi satu-satunya toko di El Bazary yang khusus menjual aneka pie saat toko sedang ramai-ramainya. Meski begitu, dia tidak perlu menunggu lama karena pelayanannya sangat cepat dan didukung dengan antrean yang tertib. Sehingga tak sampai seperempat jam, dia sudah menggesekkan tiket kernelnya dan dapatkan pesanannya.

Saat akan keluar dari toko, dia dihadang oleh seorang wanita misterius yang mengenakan tudung dan masker di mulutnya. Hanya terlihat mata birunya yang mencolok dan beberapa helai rambut abu-abu yang menyembul di sela-sela tudung. Perkiraan panjang rambutnya pendek tidak sampai sebahu. Selebihnya dia memakai pakaian hijau gelap yang ketat dan tertutup. Penampilannya begitu elusif sampai Ezra mengiranya orang jahat yang hendak merampoknya.

The Secret of Aviarim DomeМесто, где живут истории. Откройте их для себя