8. Delapan

114K 19.2K 8.5K
                                    

Happy reading 💖


Absen pake nama bulan kelahiranmu yuuuu🔥🔥🔥

Oh iya. Umur kalian berapa, si?

Takutnya ada anak SD yang baca cerita ini😭 karena kedepannya bakal ada adegan kekerasan dan juga makian yang gacocok buat anak-anak.

Yang terjebak di jon-jon sabar ya😂

Enjoy!

Enjoy!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Tidak ada yang lebih hebat dari Drystan jika soal menyelidiki seseorang serta menganalisis keadaan. Segalanya tampak lebih mudah jika Drystan sudah turun tangan. Drystan begitu bahaya, dan Andrew paham betul dengan hal itu. Yang paling ia takutkan adalah nantinya ia akan dibawah kendali Drystan.

"Lo cukup hebat dalam menganalisa segalanya, Andrew," peringat Drystan.

"Hm." Andrew mengangguk pelan.

"Cewek itu ... hebat sekaligus penuh luka," beritahu Drystan.

"Nggak peduli," sinis Andrew.

Drystan tersenyum remeh melihat reaksi kakak sepupunya. "Mulut lo bisa ngomong gitu, tapi tindakan nggak akan bisa berbohong."

Andrew membisu. Perkataan Drystan benar adanya.

"Gue bisa jamin, cewek ini nantinya bakal jadi 'candu baru' buat lo. Pipinya juga bakal jadi target gigitan lo!" tegas Drystan menduga.

Andrew terpaku. Tidak ada balasan karena ia juga tak tahu bagaimana takdirnya kedepan. Bisa jadi omongan Drystan ini akan jadi kenyataan.

"Gue cuman berharap semoga lo nggak tolol gara-gara cinta," pesan Drystan agak sedikit menyinggung Andrew.

Tangan Andrew bergerak merogoh vape yang ada di dalam saku. Ia langsung menghisapnya sesaat dengan mata yang terpejam. Selang beberapa detik, matanya kembali terbuka, sorotnya berubah tajam. Andrew maju selangkah lalu menyemburkan asap vape itu ke muka Drystan sebagai bentuk intimidasi.

"Inget batesan lo, Drystan," peringat Andrew menyeramkan.

"Gue cuman takut pemimpin gue lemah nantinya," balas Drystan menjelaskan kekhawatirannya. "Nama Calzeylions terlalu hebat kalo lo taruhin demi cinta. Inget, itu!"

Andrew terkekeh dengan nada sarkas. "Pikiran lo kejauhan."

Drystan mengendikkan bahunya. "Jaga-jaga aja."

"Lo boleh gorok leher gue kalo itu terjadi."

Andrew mengatakan itu begitu tegas agar Drystan yakin dengannya. Bagaimanapun kepercayaan keluarga ditaruh pada pundak Andrew.

DRAGONWhere stories live. Discover now