32. Tiga dua

107K 16.1K 5.7K
                                    

Happy reading 💖

Hari ini ngapain aja?

Absen pake emot kesukaan yu🔥

ANDREW : The Dragon TERBIT AKHIR AGUSTUS YAAAA TANGGAL 31! AYO NABUNG MWHEHEHEH. MURAHHH NIHHH HARGA PAKETNYA!

 MURAHHH NIHHH HARGA PAKETNYA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

SMA Altair dihebohkan dengan kedatangan Andrew dan Raquel yang sudah akur. Andrew dengan setelan khas berandalan, bersanding dengan Raquel yang menampilkan kesan elegan sekaligus manis. Keduanya tampak cocok berjalan beriringan di koridor sekolah.

"Kan lo nggak sekolah? Ngapain masuk?" tanya Raquel bingung sambil berhenti berjalan.

Andrew ikut berhenti. "Baru inget gue, kalo ada tanding basket sama sekolah tetangga," jawab Andrew santai.

Raquel cengo. Tak menyangka Andrew masih ingin bermain basket padahal badannya banyak terhiasi perban serta lebam-lebam.

Andrew melirik sekilas. Raquel masih saja cengo dengan mulutnya terbuka. "Tutup mulutnya," titah Andrew.

"Apa harus gue yang bungkam hm?"

Seketika Raquel langsung merapatkan mulutnya dengan pipi memanas. Andrew benar-benar tidak tahu tempat.

Andrew memainkan lidahnya di dalam rongga mulut, mengulum senyumannya melihat wajah Raquel merah padam. Ia makin menatap intens cewek itu dengan tujuan membuatnya salting.

"Mikir apa lo?" tanya Andrew sembari menyentil dahi Raquel kuat.

Raquel mengerjapkan matanya lalu menggeleng cepat. Malu luar biasa pikirannya kotor.

"Maksud gue bungkam pake lakban," ralat Andrew lalu memalingkan wajahnya, harus tetap stay cool. Ia mati-matian menahan tawanya karena ekspresi Raquel.

Raquel langsung berjalan cepat duluan karena terlanjur malu. Andrew sudah tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa pelan lima detik, kemudian ikut berlari menyusul. Pemandangan itu membuat SMA Altair tercengang, baru kali ini Andrew tertawa lepas seperti itu.

"Raquella ... ngarepnya dibungkam pake apa emang?" tanya Andrew masih gencar meledek.

"Pisau? Belati? Atau ... my lips?" imbuh Andrew frontal.

Raquel tak memperdulikannya sambil berjalan cepat membuat Andrew kesusahan menyamainya.

"Mikir apa sih si gemes ini?" tanya Andrew lagi berniat meledek. Kalau saja Altair tidak ramai, ia akan ketawa sekencang-kencangnya.

"Ah, besok gue beliin sapu, biar otak kotor lo itu jadi bersih," ceplos Andrew membuat langkah Raquel langsung terhenti.

Raquel menatap tajam lelaki di depannya. Tak tahan dengan Andrew yang menyebalkan. Ia diamkan malah semakin melunjak.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang