MK. 5

19.9K 792 5
                                    

-aku ingin tahu, kenapa harus kamu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-aku ingin tahu, kenapa harus kamu-

-haru

* Garis dua merah

Mahen turun dari motornya dan mendekati pak Dio yang sudah mengetahui kedatangannya. Ia pun mulai mencari alasan agar bisa memasuki rumah Keisha.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" Tanya pak Dio ramah.

"Mau ketemu Keisha."

Pak Dio mulai memperhatikan gerak gerik Mahen untuk mengecek adanya tindakan melakukan kejahatan.

"Temannya ya? Ayo silahkan masuk, mbak Keisha ada di dalam." Putus pak Dio setelah yakin tidak ada tanda tanda mencurigakan.

Setelah mengangguk dan di bukakan gerbang oleh pak Dio, Mahen berjalan ke dalam dan mengetuk pintu rumah besar itu.

Tok! Tok! Tok!

Yang membuka pintu bukan Keisha, tapi sepertinya ini bibi yang ada di rumah.

"Mau cari siapa den?"

"Keisha."

"Oh ada, ayo silahkan. Saya panggilkan atau-"

"Kamarnya aja, saya udah kenal akrab." Bohongnya tidak ingi menunggu lama.

"Oh gitu, ayo saya antar. Non Keisha kok gak pernah cerita kalo punya pacar ganteng gini." Gumam bibi seraya berjalan di depannya Mahen.

Setelah sampai di depan kamar Keisha, bibi mengetuk pintu kamarnya dan memberitahu jika ada tamu.

"Non ini, ada temennya non."

"Siapa bik!?" Teriaknya dari dalam

"Bibi tinggal ya den. Nanti di buka ya non!" Ujar bibi lalu pergi meninggalkan Mahen yang masih di depan kamar Keisha menunggu cewek itu membukakan pintunya.

Setelah pintu di buka, Keisha cukup terkejut dan emosinya sudah melunjak. Ia menahan emosinya dan mulai mengontrol agar sedikit tenang dan tidak gugup.

Mahen meneliti setiap wajah Keisha, ia paham jika Keisha sangat marah dan pasti tidak terima.

Tanpa di suruh masuk, Mahen menarik tangan Keisha ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya. Sontak hal tersebut membuat Keisha terkejut serta ia sangat takut jika kejadian itu terulang kembali.

"Mau Lo apa sih?" Tanyanya pelan, ia mencoba meredam amarahnya.

"Kelakuan Lo bikin semua orang curiga." Ujar Mahen dingin.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang