MK. 43

8.1K 484 68
                                    

* Begini rasanya kehilangan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Begini rasanya kehilangan?

"Kei?"

Mahen terus memanggil manggil nama Keisha. Ia tak mau Keisha memejamkan matanya. Ia berusaha membuat Keisha untuk tidak memejamkan matanya dan mau bertahan.

Saat Mahen bilang lari, Keisha tidak lari. Mahen yang lebih dulu melangkahkan kakinya, jadi ia melihat ular tersebut akan menggigit kaki Mahen.

Berbekalkan keberanian, ia pun ingin mengusir ular itu menggunakan tangannya. Namun naas, ular tersebun menggigit tangan Keisha hingga terjadi pendarahan luar biasa di pergelangan tangannya.

Mahen memegang kuat tangan Keisha, jujur ia takut melihat darah yang banyak di depan matanga itu.

"Sebentar, tunggu sebentar. Mereka akan datang sebentar lagi. Lo harus bertahan." Bisik Mahen.

Keisha tersenyum kecut, sambil berucap;

"Lo harus kembali."

"Lo bilang apa? Lo pikir gue bakal ninggalin lo gitu aja?"

"Percuma, racun ular tetap mematikan."

Mahen menggelengkan kepalanya, ia menangis. Baru kali ini rasanya ia menangis karena Keisha.

"Nggak, gue yakin lo bisa. Lo nggak mau sahabat lo sedih kan?"

Tangan Keisha terulur lemas mengusap air mata di pipi Mahen.

"Jangan nangis, ketua genk lapendos color terlihat jelek kalo nangis gini."

"Kei,"

"Lo harus kembali h-"

"TOLONG!! TOLONG!!" Mahen berteriak sekeras mungkin berharap ada orang yang mendengar atau melihatnya sehingga bisa menolong Keisha.

Sementara Keisha merasa usaha Mahen akan sia sia begitu saja dan ia sudah nasibnya dengan nasibnya. Mahen semakin kencang berteriak minta tolong sembari terus menggenggam tangan keisha.

"Tolong! Tolong!! Plis-"

Mahen berhenti teriak saat tangan Keisha yang ia genggan terjatuh lemah di atas tanah. Ia melihat Keisha dengan tatapan kosong.

Mahen menangis sejadi-jadinya. Ia, merasa kehilangan separuh nyawanya. Ia merasa ingin mati saat ini juga. Mahen, hanya mau Keisha.

"Lo cewek kuat."

"Gak seharusnya lo lemah gini."

"Keisha.."

"Maafin gue."

"Gue-"

"Gue sayang lo, gue cinta lo, selama ini gue gak ada perasaan apapun ke Felisa. Gue gak bisa bohongin diri gue sendiri. Gue mohon kei, lo harus kuat."

Mahen bingung, ia panik. Apa yang harus ia lakukan?

"Keisha ananda geraldine."

Tes..

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang