MK. 16

14.1K 633 8
                                    

-kali ini aku tidak akan melepaskannya-

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

-kali ini aku tidak akan melepaskannya-

-eundnoh

* Peran masing masing

Mahen berubah lagi.

Sebenarnya sikap Mahen kepada Keisha kemarin itu bentuk perhatian, atau hanya bercanda? Ayolah, kemarin Mahen seperti mencuri perhatiannya, tapi sekarang? Mahen tidak bicara sama sekali, dan Keisha yang harus memulainya. Keisha harus mencoba mengajak bicara Mahen dengan gayanya yang seperti di sekolah. Ingat, Keisha memiliki dua sifat yang bertolak belakang, dan ia bisa menggunakan itu kapan pun yang ia mau.

Keisha sendiri juga tidak tau kenapa dirinya ini sangat tidak suka jika Mahen cuek kepadanya. Keisha mau Mahen seperti pria lainnya yang bersikap romantis dan perhatian seperti pasangan pada umumnya.

Lupakan itu Keisha, sekarang ini seharusnya memikirkan keadaan bayinya. Keisha ingin meminta Mahen untuk menjadi layaknya seorang suami dan ayah bagi anak yang dikandungnya, tapi apa Mahen mau?

Hati seorang perempuan yang sedang mengandung sangatlah sensitif. Setelah melahirkan, apa iya Mahen akan meninggalkannya? Keisha bisa saja berfikir seperti itu.

Huek! Huek!

Keisha mual untuk yang ke sekian kalinya. Ia berlari kecil ke kamar mandi yang ada di dapur untuk memuntahkan isi perutnya.

Karena hari ini ia sudah beberapa kali mual, badannya menjadi lemas. semua pekerjaan rumah tertunda hanya karena ia terus terusan mual dan tubuhnya menjadi lemas.

"Apa gue kecapean? Tapi biasanya juga gue gak papa." Gumamnya sembari memijat pangkal kepalanya yang pusing itu.

Mahen yang baru turun dari tangga, ia melihat Keisha yang duduk terdiam di kursi dapur. Ia mengerutkan keningnya heran melihat apa yang Keisha lakukan.

"Nyuci malem?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Keisha yang sadar kedatangan Mahen, ia berdiri dan melihat Mahen heran yang sudah mengenakan pakaian yang rapi.

"Mau kemana lo?" Tanya Keisha ingin tau.

"Main."

"Udah malem hen, gue gak mau ya kalo lo pulang udah dalam keadaan sesak nafas."

Mahen tak menggubris ucapan Keisha, ia tetap melanjutkan jalannya ke arah pintu rumah.

"Woi!? Emang mau kemana sih lo? Mau balapan? Mau cari penyakit? Seneng banget ya liat gue susah keknya."

"Enggak, kata siapa?"

"Coba liat jam, sekarang jam berapa?" Tanya Keisha membuat Mahen memalingkan pandangannya ke arah jam di dinding.

"Udah malem banget kan? Dan lo masih mau keluar main? Kenapa gak tadi aja?"

"Menurut gue gak malem banget."

MAHENDRAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن