MK. 18

13.5K 496 7
                                    

-perasaanku padanya tidak akan hilang dalam sehari, tapi aku sungguh berharap kalian berdua akan bahagia-

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

-perasaanku padanya tidak akan hilang dalam sehari, tapi aku sungguh berharap kalian berdua akan bahagia-

-leedh

* Go to Bali with him

Semalam Keisha benar benar tidak bisa tidur. Berbeda dengan Mahen yang tidur dahulu dan terlihat sangat nyenyak. Mahen juga sempat terbangun untuk menidurkan Keisha dengan mengelus pucuk kepala Keisha. Tapi Keisha tetap tidak bisa tidur dan malah menepis tangan Mahen.

Mahen kira, paginya Keisha akan tertidur, tapi ternyata Keisha tidak tidur dan malah sudah bersiap. Keisha benar benar bersemangat untuk pergi ke bali.

"Mahen ayo!!" Teriak Keisha dari depan rumah. Ia menunggu Mahen yang kembali ke dalam untuk mengambil kunci mobilnya.

Semalam Keisha menghubungi papi maminya untuk memberitahu bahwa dirinya akan berlibur ke Bali karena ngidam. Ppai dan maminya terkejut, tapi mereka tetap merasa senang dajln mengizinkannya.

"Iya bentar." Ujar Mahen yang baru saja keluar dari apartemennya dan mengunci pintu utama.

"Kok lama, ngapain?"

"Boker bentar ayang."

"Ya amfun!!! Pantesan lama."

Mahen cengengesan sendiri mendengat ucapan Keisha. Kemudian Mahen menancap gasnya dan pergi meninggalkan apartemennya. Keisha sangat senang dan terlihat senyumnya yang lebar.

"Ini sampenya masih lama ya hen?" Gumamnya sembari melihat ke arah jendela. Mahen yang mendengarnya terkekeh pelan.

"Kan kita baru jalan sayang."

"Lama gak ya? Soalnya udah gak sabar bangett.." jawabnya membuat Mahen gemas.

Mahen tersenyum dan kembali fokus menyetir. Sesekali ia melihat gerak gerik Keisha. Ia memasang airphone miliknya ke telinganya. Ia memilih menyetir sembari mendengarkan lagu. Sudah kebiasaan Mahen saat menyetir menggunakan airphone meskipun hanya sebelah saja.

Hingga suatu panggilan membuat lagu yang ia putar berhenti.

"Hen? Lo dimana?"

"Lagi liburan, kenapa?"

"Rando jatoh."

"Kok bisa?"

"Masa lo gak tau? Anak sebelah yang bikin rusuh. Emang sengaja mereka. Sekarang gue sama yang lain lagi di rumah sakit."

"Sorry gue gak bisa ke sana. Jangan bales dulu kalo gue belum nyuruh kalian bales. Fokus ke Rando aja, btw parah nggak?"

"Tangannya keseleo, kakinya patah. Tapi gak papa, rando kuat. Ini aja udah bercanda sama yang lain."

MAHENDRADonde viven las historias. Descúbrelo ahora