MK. 40

8.8K 287 7
                                    

* jurit malam prat 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* jurit malam prat 1

Sisil, Loli, Nanad, dan Silvy sedang berusaha mendirikan tenda. Sedangkan Keisha, ia malah duduk sembari terus menggerutu.

"Bantuin dong Kei!"

"Ya kalo gue bisa udah gue bantuin dari tadi beb!"

"Ck, enak banget hidup lo!"

Keisha tersenyum seperti mengejek teman temannya yang sedang berusaha itu.

Tak sengaja tatapannya bertemu dengan Mahen yang bergandeng tangan dengan Felisa. Spontan Keisha mengalihkan pandangannya karena benci dengan apa yang ia lihat itu.

Felisa yang tau Keisha tak sengaja melihatnya dengan Mahen, sepertinya ia malah sengaja memamerkan kemesraannya dengan Mahen. Dan Mahen juga meladeni Felisa.

"SHA! KEISHA! BUDEG BANGET LO!!" Teriak Loli sembari menggoyangkan bahu Keisha.

Keisha melihat ke samping dengan tatapan malas. Oh ayolah, kenapa semuanya tidak sesuai ekspetasi Keisha?

"Apa sih lol?"

"Bantuin cari kayu!! Dari tadi duduk mulu, sono ikut sama Sisil! Gue capek banget abis banting tulang buat berdiriin ini tenda, fyuh.." ujar Loli.

Keisha berdiri dengan malas. Siapa tahu jika ia ikut mencari kayu bakar di hutan bersama Sisil akan membuatnya senang karena pemandangan di hutan. Keisha berlari kecil mengejar Sisil yang sudah jauh darinya.

Saat sampai di samping Sisil, ia menjajarkan langkahnya dengan temannya itu.

"Gue tau lo liat Mahen sama Felisa." Ujar Sisil sembari terus berjalan.

Keisha melihat ke arah Sisil.

"Makanya gue ngajak lo cari kayu bakar."

"Kayu bakar buat apa? Kita kan bukan orang india yang kalo ada orang meninggoy di bakar di atas kayu." Tanya Keisha dengan ketolol-annya.

"Iya! Kita mau bakar mayit!"

"Mang bener!? Siapa Sil?"

"LO!"

Keisha diam mendengar jawaban Sisil sembari loading. Apakah Sisil ini bercanda? Dirinya masih hidup. Dan ya jangan lupakan satu hal, ia bukan orang india woe.

"Gue gak orang india Sil."

"Bodoamat! Gue gak mandang bulu, siapa pun gue bakar di atas kayu! Puas lo?"

Mendengar itu, Keisha menunjuk dirinya sendiri.

"Gue? Kok gue?"

"Gini nih kalo kecilnya nggak bergaul sama orang hutan." Gumam Sisil membuat Keisha berusaha memahami kata katanya.

Mereka mulai mencari kayu bakar saat merasa telah sampai di tempat yang tepat.

"SISIL!? GUE UDAH DAPET NIH BANYAK! TAPI LO KESINI DEH!!" Teriak keisha dari balik semak semak.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang