MK. 7

16.9K 622 5
                                    

-jika kamu tidak mau menyukainya, kamu bisa berhenti bukan?-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-jika kamu tidak mau menyukainya, kamu bisa berhenti bukan?-

-haru

* Pengakuan Keisha

Setelah dari kantin, Keisha memilih untuk pergi ke roftof menenangkan diri. Ia bisa saja berbuat yang aneh aneh jika tadi ia tidak mencoba mengontrol emosinya.

Ia emosi dalam segala hal, Terutama cowok itu. Juga banyak cowok yang menjadi alasan Keisha untuk emosi. Karena hari ini ia sedang bermalas malasan, ia memilih di roftof untuk melihat pemandangan yang indah dari atas sana.

Sisil dan Loli sedang menonton perlombaan yang sedang berlangsung di lapangan, hal itu membuat Keisha senang karena pasti tidak ada yang akan mengganggunya.

"Nanti gue mau ngomong ke bibi sama pak Dio." Gumamnya seraya menatap langit yang cerah itu.

Ia mulai memikirkan reaksi yang terjadi jika ia jujur kepada bibi dan pak dio. Baru bibi dan pak dio aja ia sudah gugup, apalagi kedua orangtuanya? Itu tidak bisa di bayangkan betapa gugupnya ia sih.

Semoga saja rencana dan usahanya nanti berjalan lancar.

Ia merasa bahagia berada di sekolah, dan ia malas pulang ke rumah. Auranya beda, di sini ia bahagia, fi rumah ia sedih karena ingatannya sendiri.

"Lo gak bisa bilang ke siapa siapa."

Cowok itu lagi.

Ah, Keisha malas melihat wajahnya. Jangankan wajahnya, mendengar nama dan suaranya saja ia malas.

"Jangan lo pikir, kalo lo bongkar semua, gue bakalan mau tanggung jawab." Ujarnya mendekati Keisha.

Keisha memutar bola matanya malas mendengar perkataannya itu. Ia berdiri dan menatap dingin cowok di depannya yang sedang menatapnya juga.

"Iya sekarang mau lo apa? Gue gak jujur sama keluarga gue? Gue bohong demi reputasi dan kehormatan lo?" Tanya Keisha membuat Mahen diam.

Keisha tersenyum miring.

"Nggak semudah yang lo pikir, lo yang ngelakuin itu ke gue, gue yang kena. Sedangkan lo? Lo gak akan di curigai orang dan mereka gak akan yakin kalo lo udah ngelakuin. Pasti gue yang di bilang ganjen, gathel, lonte, gue yang maksa lo. Jadi cowok enak ya." Gumamnya sembari menatap langit tanpa memedulikan Mahen yang menatapnya aneh itu.

Keisha melangkahkan kakinya pergi untuk meninggalkan Mahen yang terdiam seribu bahasa itu. Namun saat akan melewati cowok itu, tangan di tahan paksa oleh Mahen.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang