MK. 19

12.6K 457 0
                                    

-meskipun kepakan kecil itu tidak berhasil bagi kita, aku yakin itu akan berarti bagi orang lain, bukan?-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-meskipun kepakan kecil itu tidak berhasil bagi kita, aku yakin itu akan berarti bagi orang lain, bukan?-

-yeujda

* Kembali ke malang

Tadi pagi hingga siang hari, Keisha dan Mahen terus bermain wahana di bali. Yang paling Keisha suka adalah saat ia dan Mahen menaiki flyboard. Itu juga yang paling Keisha ingat dan ingin di ulang kembali. Baru satu hari mencoba beberapa permainan saja ia sudah bahagia, bagaimana hari hari kedepannya?.

Saat ini Keisha sedang tidur di pangkuan Mahen. Sementara Mahen masih sibuk dengan game nya. Pulang dari bermain wahana tadi, mereka langsung membersihkan diri dan istirahat. Sementara Keisha langsung tertidur saat Mahen menyuruhnya tiduran di pangkuannya.

Keisha terlihat sangat nyaman sekali tidur di pangkuan Mahen. Ia benar benar terlihat kelelahan karena bermain berbagai wahana.

Mahen melirik Keisha yang masih tertidur itu, ia mengelus kepala Keisha dengan lembut. Ia meletakkan ponselnya dan fokus kepada Keisha. Tangannya beralih mengelus perut buncit Keisha seperti bertanya kabar kepada sang jabang bayinya.

"Di dalam perut mami kamu jangan nakal ya?" Bisiknya mendekati perut keisha.

Drrttt dddrrttt dddrrtttt....

Panggilan telepon yang keluar dari ponselnya membuat Mahen mengambil ponselnya di sebelahnya itu. Ia mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo?"

"Mbak, maaf. Saya di bali, liburan." Ujarnya dengan raut wajah sedikit khawatir.

"Tolong di tenangkan lagi ya mbak? Saya di bali."

"Tapi mas, ini bu Indra nyariin mas."

"Mbak bilang aja saya lagi di bali."

"Mas, kalo besok pulang gimana? Soalnya ibu ngancam bunuh diri mas."

Mahen terdiam berfikir sejenak, kemudian ia mengiyakan lalu menutup panggilan dari ponselnya itu.

Tangannya beralih mengusap kepala Keisha yang masih tertidur itu. Ia juga berfikir, bagaimana ia bisa pulang cepat? Sedangkan di sini Keisha masih ngidam di bali, apalagi ia bilang akan di bali hingga sekolah masuk.

"Mahen?" Panggil Keisha saat tersadar karena tangan Mahen mengelus kepalanya.

"Eh, iya? Kenapa? Kebangun gara gara aku ya?"

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang